Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Tradisi Weweh di Jombang Bikin Anak Kaya Mendadak saat Lebaran

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Selasa, 18 April 2023 |07:00 WIB
Mengenal Tradisi Weweh di Jombang Bikin Anak Kaya Mendadak saat Lebaran
Ilustrasi (Foto: Dok istimewa)
A
A
A

JAKARA - Tradisi selama Ramadhan dan Lebaran bagi masyarakat di Indonesia sangat beragam. Salah satunya tradisi weweh di Jombang.

Tradisi ini dilakukan dengan anak-anak datang ke rumah sanak saudara bahkan tetangga dengan membawa rantang lengkap dari nasi hingga sayur beserta lauknya.

Namun, seiring dengan perkembangan waktu dan zaman, kini telah diganti cukup ringkas dalam sekotak nasi, hingga bingkisan hari raya.

Beberapa kalangan menyebut weweh merupakan serapan dari bahasa Jawa yakni wewehono/nguwehi yang berarti memberi. Weweh sendiri lumrahnya dilakukan pada malam 21 Ramadhan.

Ditinjau dari pandangan agama, weweh ini sendiri bermakna sedekah. Maka dalam weweh, wajib mengutamakan pemberian makanan kepada yang tidak mampu serta keluarga yang dituakan, demikian dilansir NUOnline.

Selain itu, dari segi budaya, tradisi weweh juga menjadi simbol perekat tali persaudaraan.

Weweh sebagai makna dan simbolisasi seiring berjalannya waktu sedikit banyak mengalami pergeseran. Di mana ketika dulu yang muda wewehi yang tua, maka sekarang semuanya sudah saling memberi tanpa memandang usia.

Karenanya, weweh ini mesti dimaknai sebagai penyambung silaturahim yang baik antarsesama. Bukan perkara jenis masakannya, namun yang terpenting ialah niat untuk saling berbagi dan memaafkan di Ramadhan sampai hari raya Idul Fitri.

Saat ini tradisi weweh masih dilakukan oleh sebagian besar masyarakat. Hanya saja mengalami gubahan dalam rangkaian pelaksanaannya. Semisal tak lagi menggunakan tempat yang disebut rantang melainkan mulai bergeser ke kotak makan atau wadah sekali pakai lainnya. Hal ini ditengarai sebab perkembangan pola pikir masyarakat yang beranjak modern, dan weweh memiliki makna yang hampir sama dengan mengirim parsel atau hampers atau keranjang hadiah.

Namun parsel dan hampers umumnya lebih tepat bila ditujukan untuk rekan atau partner.

Masyarakat saat ini lebih gemar menyederhanakan segala sesuatu. Seperti dahulu apabila akan melaksanakan weweh maka seluruh keluarga berkumpul untuk masak bersama dan membuat kudapan tradisional seperti apem, namun hal tersebut kini disederhanakan dengan membeli.

 

Bonus Uang Tunai

Tradisi weweh ini yang menarik saat mengirim weweh tersebut biasanya tuan rumah akan memberikan tanda terima kasih berupa uang tunai. Dan hal ini juga yang membuat sejumlah anak mendadak kaya lantaran hasil dari mengantarkan weweh tersebut dapat mengantongi uang hingga jutaan rupiah.

Karena sejatinya yang diweweh adalah para tetua yang kebanyakan memang memiliki kelapangan harta. Sehingga, saat memberi tidak semata memberikan uang, juga agar tradisi tersebut dapat terjaga.

Tidak sedikit yang akhirnya berebut untuk mengantarkan weweh meski di tempat yang jauh. Hal tersebut karena sudah dapat membayangkan akan menerima uang terima kasih dari tuan rumah. Jumlahnya juga beragam, namun biasanya antara sepuluh ribu hingga dua puluh ribu rupiah. Bahkan kalau bertemu tuan rumah dan sesepuh yang dermawan bisa sampai lima puluh ribu rupiah.

Begitulah tradisi weweh di kawasan Jombang. Di daerah lain ada yang menyebutnya dengan ter-ater, yakni mengantarkan bingkisan berbuka dan hari raya utamanya untuk kawasan tapal kuda. Yang pasti, sudah selayaknya kebiasaan berbagi ini dipertahankan agar terus lestari, apalagi dengan berkirim makanan khas kawasan setempat.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement