”Lakin Inta ta’khudz Kitir Awi (Tapi Anda kok mintanya banyak sekali),” tanya si penjual ayam lagi.
”’Aiwah, alasyan Itat Kitsir awi’ (Ya, karena kucingnya banyak sekali),”jawab Gus Dur kalem, sambil masih berusaha menahan tawa.
Akhirnya, si penjual ayam memberikan berbagai bagian tubuh ayam yang biasanya dibuang tersebut kepada Gus Dur.
(Rahman Asmardika)