Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Keajaiban, 2 Bayi Ditemukan Hidup Usai Mengambang di Danau Selama 3 Hari Akibat Banjir Parah

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 11 Mei 2023 |08:48 WIB
Kisah Keajaiban, 2 Bayi Ditemukan Hidup Usai Mengambang di Danau Selama 3 Hari Akibat Banjir Parah
2 bayi ditemukan hidup usai mengambang selama 3 hari di danau akibat banjir (Foto: Kalehe Civil Society)
A
A
A

KONGO - Dua bayi telah diselamatkan usai mengambang di dekat tepi Danau Kivu beberapa hari setelah banjir menewaskan lebih dari 400 orang di Republik Demokratik Kongo timur.

"Ini sebuah keajaiban, kami semua terkagum-kagum," kata tokoh masyarakat lokal Delphin Birimbi kepada BBC.

Birimbi mengatakan orangtua kedua bayi itu telah meninggal tetapi masyarakat tetap berhubungan dengan orang-orang yang dapat membesarkan mereka.

Tidak jelas bagaimana bayi-bayi itu bisa bertahan hidup selama tiga hari di danau, tetapi para pengamat mengatakan mereka mengambang di atas puing-puing.

Bayi-bayi itu diselamatkan pada Senin (8/5/2023), satu bayi di Bushushu dan satu lagi di Nyamukubi. Kedua wilayah itu menjadi dua desa yang paling parah dilanda banjir yang melanda minggu lalu.

Palang Merah Kongo memperingatkan tragedi tersebut telah menyebabkan pemandangan menyedihkan di desa-desa dimana mayat ditumpuk dan dibungkus selimut, dan kekhawatiran akan bau mayat yang membusuk.

Lebih banyak mayat ditemukan di lumpur pada hari Rabu, dengan jumlah korban setidaknya 411. Dari jumlah tersebut 317 telah dikuburkan.

Para pemimpin setempat mengatakan mengidentifikasi semua yang meninggal adalah sebuah tantangan karena beberapa dari mereka bukan penduduk desa, tetapi pedagang yang berkunjung dari kota-kota tetangga saat hujan turun pada hari pasar.

"Lebih banyak mayat ditemukan pada tahap pembusukan selanjutnya," kata juru bicara Palang Merah Kongo John Kashinzwet kepada BBC.

"Tanpa kamar mayat berkapasitas besar, penguburan yang aman harus dilakukan dengan cepat, saat identifikasi oleh anggota keluarga memungkinkan,” lanjutnya.

Seorang perwakilan dari badan amal medis Médecins Sans Frontières (MSF) sebelumnya menguraikan skala bencana dalam sebuah wawancara dengan program Newsday BBC, mengatakan bahwa desa-desa tersebut menghadapi "krisis kemanusiaan".

Dalam sebuah video yang dibagikan di Twitter oleh seorang jurnalis lokal, seorang wanita terdengar mengatakan bahwa salah satu bayi yang diselamatkan memiliki kaki yang terluka parah.

Lebih dari 5.000 orang masih hilang dan kegiatan penyelamatan masih berlangsung.

Kelompok masyarakat sipil setempat melaporkan bahwa 200 orang terluka berada di pusat kesehatan setempat dan rumah sakit setelah banjir, sementara 1.300 rumah penduduk telah hancur, dan "banyak sekolah, fasilitas kesehatan, gereja, dan infrastruktur air hancur".

Korban banjir sebelumnya mengatakan kepada BBC bahwa hidup mereka telah hancur total.

"Saya tidak punya kerabat lagi, dan saya tidak punya ladang, saya tidak punya apa-apa," kata Gentille Ndagijimana.

Banyak masyarakat setempat, termasuk peraih Nobel perdamaian Denis Mukwege, yang berasal dari daerah ini, mengutuk penguburan korban banjir di kuburan massal.

Birimbi juga mengkritik pemerintah, terutama presiden dan perdana menteri, karena tidak mengunjungi lokasi banjir, meskipun hari berkabung nasional diadakan pada Senin (8/5/2023).

Hujan lebat melanda hanya beberapa hari setelah banjir di negara tetangga Rwanda di mana lebih dari 130 orang tewas.

Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) António Guterres mengatakan banjir adalah ilustrasi lain dari percepatan perubahan iklim.

Banyak faktor yang menyebabkan banjir, tetapi atmosfer yang menghangat akibat perubahan iklim membuat curah hujan yang ekstrim lebih mungkin terjadi.

Dunia telah menghangat sekitar 1,2C sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan emisi yang tajam.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement