LABUAN BAJO – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa junta militer Myanmar tidak menunjukkan kemajuan berarti dalam implementasi 5 Poin Konsensus (5PC) untuk mengakhiri krisis berdarah di negara itu. Jokowi meminta ASEAN tetap menunjukkan kesatuan untuk merancang langkah-langkah berikutnya untuk menyelesaikan isu di Myanmar.
Jokowi Kecam Serangan Terhadap Konvoi Berisi Diplomat Indonesia dan Singapura di Myanmar
“Saya harus berterus terang bahwa implementasi 5PC belum ada kemajuan yang signifikan sehingga diperlukan kesatuan ASEAN untuk merumuskan langkah-langkah ke depan,” kata Jokowi dalam pidato pembukaan sesi Retreat KTT ASEAN Ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, (11/5/2023).
Krisis di Myanmar semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir dengan semakin meningkatnya kekerasan antara junta militer yang menghadapi beberapa milisi etnis minoritas. Kekerasan ini telah menyebabkan jatuhnya ribuan korban warga sipil, terutama akibat serangan udara dan penggunaan senjata berat oleh militer Myanmar.
Junta Myanmar tidak diundang ke sejumlah pertemuan tingkat tinggi ASEAN karena gagal mengimplementasikan 5 PC yang telah disetujui oleh pimpinan junta pada April 2021.