Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Angka Kemiskinan Ekstrem di Manggarai Turun 3 Persen, Ini Penyebabnya

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis-Sabtu, 10 Juni 2023 |22:57 WIB
Angka Kemiskinan Ekstrem di Manggarai Turun 3 Persen, Ini Penyebabnya
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bupati Manggarai Herybertus G. L. Nabit menyebut angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, mengalami penurunan hingga lebih dari tiga persen.

Menurut dia, program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) memberi kontribusi besar dalam penurunan angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Manggarai.

Herybertus mengatakan pihaknya terbantu oleh program yang dirancang Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan International Fund for Agriculture Development (IFAD) tersebut.

"Saya bersyukur Pemkab Manggarai tidak sendirian, ada banyak pihak yang banyak membantu, termasuk Kemendes PDTT, dan IFAD sedikit banyak pasti membantu kami dalam penanggulangan kemiskinan maupun kemiskinan ekstrem," ucapnya dilansir Antara, Sabtu (10/6/2023).

Herybertus menjelaskan, kemiskinan ekstrem pada 2022 adalah sebanyak 6 persen dengan angka absolut 23.000 kartu keluarga (KK). Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2021 yang pada saat itu kemiskinan ekstrem mencapai 9,7 persen dengan 32.000 angka absolut.

Menurut dia, perubahan positif ini terjadi selama tiga tahun terakhir, bertepatan dengan keterlibatan IFAD melalui program Tekad di NTT. Selain penurunan kemiskinan ekstrem, hadirnya program ini juga bermanfaat dalam pertumbuhan ekonomi.

"Isu gender, disabilitas kita (Kabupaten Manggarai dan IFAD) berada di jalur yang sama karena kita sangat mengerjakannya dengan serius," ujarnya

Program Tekad masuk di Kabupaten Manggarai sejak 2021. Pada awalnya, hanya ada 20 desa binaan, tetapi jumlah tersebut terus bertambah setiap tahunnya dan saat ini totalnya mencapai 77 desa.

Kemendes PDTT dan IFAD melalui program Tekad terus melakukan supervisi dan monitoring secara langsung. Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), kepala desa, fasilitator, kader Tekad, hingga masyarakat dilibatkan secara langsung dalam supervisi tersebut.

Dalam supervisi program Tekad pada Kamis 8 Juni 2023, hadir Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Syahrul; Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi F. X. Nugroho Setijo Nagoro; Procurement Specialist Masrina Sibadutar; Country Programme Officer Anissa Pratiwi; Institutional and Policy Analyst Rikola Fedri; M&E Specialist Stania Yasin; dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement