JAKARTA - Pada era kolonial, Belanda memiliki pasukan. Bahkan, melibatkan golongan inlander (pribumi) yang jumlahnya tidak sedikit.
Mereka biasanya tergabung di barisan KNIL (Koninklijke Nederlandsch-Indisch Leger). KNIL memiliki arti Pasukan Kolonial Kerajaan Hindia-Belanda.
Meski kerap ditafsirkan sebagai pasukan Belanda hitam. Alasannya, karena para personelnya banyak berasal bagian timur nusantara.
Dalam catatan buku ‘KNIL dan Revolusi Indonesia’, anggota terbanyak mereka berasal dari suku Jawa dan daerah-daerah lainnya. Kendati tak sedikit dari mereka (mantan KNIL) yang kemudian berperan penting dalam “kelahiran dan pertumbuhan” Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Contohnya Oerip Soemohardjo, Tahi Bonar Simatupang, Abdoel Haris Nasution, Alexander Evert Kawilarang, Ahmad Yani, Soerjadi Soerjadarma, hingga Soeharto yang kemudian menjadi Presiden kedua RI.
Meski jarang dibahas dalam jurnal maupun buku, semua hal tentang KNIL termaktub dalam buku ‘KNIL dan Revolusi Indonesia’ karya pemerhati sejarah, Wawan Kurniawan Joehanda.