BALI - Tingkah nyeleneh tidak henti-hentinya dilakukan warga negara asing di Bali, salah satu yang paling viral di media sosial adalah aksi bule asal Amerika Serikat yang nekat menjadikan mobil angkutan kota alias angkot berwarna biru sebagai transportasi wisata yang mengantarkan sekelompok wisatawan berkeliling ke sejumlah lokasi berselancar atau surfing di Bali.
Jajaran Satlantas Polresta Denpasar pun mengenakan tilang dan menyita mobil angkot tersebut. Mirisnya, WNA Amerika Serikat yang mengendarainya hanya mengantongi SIM A dengan STNK yang sudah habis masa berlakunya.
Penindakan WNA tersebut pun viral di media sosial. Layaknya adegan di film-film action, mobil polisi dari unit patroli lalu lintas Satlantas Polresta Denpasar melaju kencang memburu angkutan kota alias angkot berwarna biru yang dikendarai warga negara asing.
Namun, polisi sempat kehilangan jejak setibanya di Simpang Dewa Ruci, Kuta, Badung. Tidak kehilangan akal, personel pun dibagi menjadi beberapa kelompok untuk melakukan pengejaran ke sejumlah lokasi.
Setibanya di selatan Patung Tahura Ngurah Rai, Kuta, Badung, mobil angkot biru tersebut ditemukan dan diberikan isyarat untuk berhenti. Beberapa anggota kepolisian kemudian mengecek kendaraan angkot tersebut.
Setelah dicek, mobil berwarna biru itu ternyata cocok dengan angkot yang viral di medsos dengan pelat DK 1892 BT termasuk pengemudinya yang merupakan WNA. Dari pengecekan surat-surat termasuk identitas WNA, pengemudi angkot atas nama Jared Brendan Mell dari Amerika Serikat yang tinggal di kawasan Canggu, Badung.
WNA Amerika Serikat itu kemudian ditilang karena hanya mengantongi SIM A dengan STNK yang sudah habis masa berlakunya. Sedangkan mobil angkot harus disita.
Turis Amerika tersebut mengaku tidak mengetahui soal kendaraan yang digunakannya karena dikira kendaraan itu mobil biasa yang dipinjam dari temannya.
Pasca-maraknya turis asing yang berulah di Bali khususnya Kabupaten Badung, yang kerap viral di media sosial, Pemkab Badung melalui bupati Bupati I Nyoman Giri Prasta sudah menggelar rapat koordinasi dan membentuk tim teknis yang dikomandoi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang bekerja sama dengan imigrasi, untuk menelusuri pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan turis asing di wilayah badung.
"Pembentukan tim teknis tersebut merupakan upaya agar bisa mendapat wisatawan yang bukan hanya unggul dari sisi kuantitas. tapi juga kualitas," katanya.
(Khafid Mardiyansyah)