JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengapresiasi sejumlah daerah di Indonesia yang berhasil menekan kasus malaria. Setidaknya, ada sejumlah provinsi dan kabupaten/kota mendapatkan sertifikat eliminasi malaria.
Sertifikat diberikan dalam seremoni peringatan Hari Malaria Sedunia di titik nol Ibu Kota Nusantara (IKN), Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Salah satu daerah yang menerima adalah Kabupaten OKU Timur.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu menyerahkan sertifikan kepada pada Bupati OKU Timur Lanosin. Pemberian sertifikat sekaligua seremoni peringatan Hari Malaria Sedunia.
Maxi mengatakan, tidak mudah untuk mendapatkan sertifikat eliminasi malaria. Sebab, harus melewati sejumlah penilaian.

Mulai dari Self assesment atau penilaian sendiri tentang kesiapan kabupaten/kota untuk memenuhi 11 indikator dalam tools penilaian eliminasi malaria. Kemudian, ada tiga indikator utama yang menjadi syarat mutlak.
Ketiga syarat itu yakni, Annual Parasite Incidence kurang dari 1 per 1000 penduduk, Slide Positive Rate kurang dari 5 %, dan tidak ada kasus indigenous.
"Tiga indikator tersebut harus dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut," katanya dalam keterangannya, Kamis (15/6/2023).
Bupati OKU Timur Lanosin mengakui, tidak mudah untuk mendapatkan sertifikat eliminasi malaria. Semua itu buah dari komitmen dan kerja sama yang baik dengan seluruh komponen.
Memaksimalkan modal sosial yang dimiliki nyatanya mampu untuk mengeliminasi dan eradikasi seluruh penyakit menular, khususnya di OKU Timur.
"’Tidak mudah, tapi kalau kita bersungguh-sungguh bukan tidak mungkin terwujud, Alhamdulillah kita bisa,’’ katanya.
Penghargaan yang diterima dari Kemenkes, diharapkan bisa terus memacu semangat agar bisa mempertahankan komitmen melawan malaria sehingga bisa mewujudkan Indonesia bebas Malaria 2030.
‘’Semoga ini memacu kita untuk semakin ketat mencegah penyebaran malaria di wilayah OKU Timur,’’ kata Laosin yang didampingi Kepala BPKAD, Kepala PUTR, Direktur RSUD OKU Timur, Direktur RSUD Martapura dan Kabag Prokopim.
(Arief Setyadi )