Keluarga telah mengajukan tuntutan hukum terhadap petugas atas pembunuhan, keterlibatan dalam pembunuhan dan kesaksian palsu, kata pengacara tersebut.
Dalam sebuah video yang dibagikan di TikTok, seorang wanita yang diidentifikasi sebagai ibu korban menyerukan pawai peringatan di Nanterre pada Kamis, (29/6/2023).
"Semua orang datang, kami akan memimpin pemberontakan untuk anakku," katanya.
Pembunuhan pada Selasa, (27/6/2023) itu merupakan penembakan fatal ketiga selama perhentian lalu lintas di Prancis sejauh ini pada 2023, turun dari rekor 13 tahun lalu, kata juru bicara kepolisian nasional.
Menurut catatan Reuters, sebelumnya ada tiga pembunuhan serupa pada 2021 dan dua pada 2020, yang menunjukkan mayoritas korban sejak 2017 adalah orang kulit hitam atau keturunan Arab.
Ombudsman hak asasi manusia Prancis telah membuka penyelidikan atas kematian tersebut, penyelidikan keenam atas insiden serupa pada tahun 2022 dan 2023.