JAKARTA - Upaya pembebasan sandera pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, belum membuahkan hasil meski lima bulan berlalu.
Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut saat ini dalam keadaan sehat dan masih berada dalam penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Pemerintah Kabupaten Nduga pun juga telah menyiapkan uang tebusan senilai Rp5 miliar untuk membebaskan Philips Mark Mehrtens yang disandera.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri adalah yang meminta Pemerintah Daerah Nduga untuk menyediakan dana jika kelompok bersenjata meminta uang tebusan untuk pembebasan sang pilot.
Egianus Kogoya Bantah Minta Rp5 Miliar
Egianus Kogoya membantah meminta uang sebesar Rp5 miliar untuk membebaskan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disanderanya sejak 7 Februari 2023.
Dikatakan Egianus, kabar yang menyebut KKB teroris pimpinannya meminta uang Rp5 miliar sebagai tebusan membebaskan pilot Susi Air hanya omong kosong.
"Jadi seluruh media di Tv maupun media mana, ada isu bahwa Kodap III minta Rp5 miliar, itu omong kosong. Dari mana saya minta uang Rp5 miliar," ujarnya melalui rekaman video yang diterima awak media.
Egianus melanjutkan, pihaknya hanya meminta kemerdekaan dan bukan uang maupun senjata seperti yang diberitakan di media massa.
“Saya tangkap pilot tidak minta uang. Saya hanya minta kemerdekaan. Hanya satu itu saya tangkap,"tegasnya.
"Indonesia mau kasih keluar uang Rp5 miliar kah, atau berapa miliar yang Indonesia kasih keluar, kami tidak akan terima. Hanya Papua lepas baru kami akan serahkan pilot. Kalau Papua tidak merdeka, kami tidak akak serahkan pilot," pungkasnya.
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri membenarkan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egiaus Kogoya tak pernah meminta uang tebusan Rp5 milliar untuk pembebasan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehrtens.
Mathius Fakhiri, menjelaskan bahwa pada saat pilot Susi Air disandera 7 Februari lalu, dirinya meminta Pemerintah Daerah Nduga untuk menyediakan dana jika kelompok bersenjata meminta uang tebusan untuk pembebasan sang pilot.
“Hingga saat ini proses negosiasi dengan kelompok bersenjata masih terus diupayakan dengan melibatkan pemerintah daerah, tokoh masyarakat dan keluarga Egianus Kogoya,” ujarnya di Jayapura, Senin (10/7).