Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terdampak Konflik Ukraina, Israel Borong Puluhan Ribu Artileri 155mm Senilai USD60 Juta

Rahman Asmardika , Jurnalis-Rabu, 02 Agustus 2023 |09:28 WIB
Terdampak Konflik Ukraina, Israel Borong Puluhan Ribu Artileri 155mm Senilai USD60 Juta
Foto: Elbit Systems.
A
A
A

YERUSALEM — Kementerian Pertahanan Israel membeli peluru artileri 155mm senilai USD60 juta, dalam kesepakatan yang dimaksudkan untuk menopang akses Tel Aviv ke peluru yang telah terbukti penting untuk pertempuran di Ukraina.

Kesepakatan dengan perusahaan pertahanan Elbit Systems itu diumumkan pada 31 Juli, terjadi beberapa bulan setelah Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengeluarkan sekira 300.000 peluru 155mm dari stok di Israel untuk diberikan kepada Ukraina. Stok yang dimiliki oleh AS tetapi ditempatkan di Israel dan dapat diakses oleh militer Israel dalam keadaan darurat.

"Direktorat Produksi dan Pengadaan (DOPP) menandatangani perjanjian baru dengan Elbit Systems untuk mendapatkan puluhan ribu peluru artileri 155mm untuk penggunaan Korps Artileri Pasukan Pertahanan Israel. Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel, Mayor. Jend. (Res.) Eyal Zamir, menyetujui perjanjian senilai lebih dari USD60 juta,” menurut sebuah pernyataan dari kementerian yang dilansir Breaking Defense.

Pengiriman peluru-peluru tersebut akan dilakukan tahun depan.

“Lini produksi peluru artileri sangat penting, dan Kementerian Pertahanan telah melakukan investasi besar di dalamnya selama bertahun-tahun. Perjanjian dengan Elbit Systems ini akan meningkatkan kemampuan dan kesiapan IDF untuk berbagai skenario pertempuran," kata Direktur Kementerian Pertahanan DOPP Zeev Landau.

Ukraina telah menghabiskan dengan cepat persediaan amunisi 155mm, menembakkan ribuan peluru setiap hari dalam konflik dengan Rusia. Konflik sejauh ini, termasuk serangan balasan yang dilaporkan masih mandek, menyoroti banyaknya amunisi yang digunakan, yang memengaruhi persediaan global.

Seperti juga Israel, Amerika Serikat telah melakukan investasi serius dalam meningkatkan produksi amunisi 155mm, karena telah mengirimkan sekira 1,5 juta peluru ke Ukraina.

Pada Januari The New York Times melaporkan bahwa AS memutuskan untuk mengambil dari stok 155mm di Israel, di mana amunisi itu, bersama dengan sejumlah lainnya, ditempatkan sebelumnya untuk penggunaan Amerika di Timur Tengah dalam apa yang disebut Stok Cadangan Perang untuk Sekutu - Fasilitas Israel.

Meskipun penggunaan utamanya untuk militer Amerika, persediaan itu juga merupakan "keuntungan strategis" bagi Israel karena pemerintah Israel dapat secara legal menggunakan persediaan itu sendiri pada saat krisis jika AS mengizinkan. Menurut laporan kongres AS pada 2023, Israel telah meminta dan menerima izin untuk penggunaan persediaan itu dua kali sejak 1989.

The Times melaporkan Israel pada awalnya waspada terhadap langkah penimbunan, sebagian besar karena takut hal itu dapat merusak hubungan Yerusalem dengan Moskow. Israel sebagian besar tetap netral dalam konflik Ukraina; seperti yang dilaporkan Breaking Defense sebelumnya, Israel mengandalkan persetujuan tidak resmi Rusia untuk beroperasi melawan kelompok-kelompok militan di Suriah.

Di dalam negeri, Israel terus berinovasi dengan amunisi 155mm miliknya sendiri. Pada 2016 pabrikan IMI mengumumkan amunisi baru yang seharusnya mengurangi pengaturan logistik untuk batalion artileri. Elbit mengakuisisi IMI pada 2018, dan sejak itu telah meluncurkan sistem 155mm-nya secara global, termasuk dengan sistem artileri ATMOS, yang dipamerkan di AS pada 2020. Militer Israel juga memperoleh ATMOS untuk menggantikan howitzer M109. Israel juga meningkatkan artilerinya sendiri dengan senjata self-propelled baru yang disebut Roem.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement