BULAN Agustus tak hanya diperingati sebagai bulan Kemerdekaan Republik Indonesia, melainkan juga hari lahir bagi para pejuang kemerdekaan.
Setidaknya ada 10 pahlawan nasional yang lahir di bulan yang penuh sejarah bagi bangsa Indonesia ini. Siapa saja pahlawan nasional yang lahir di bulan Agustus? Berikut ulasannya dirangkum dari laman Kementerian Sosial:
1. Hamengku Buwono I
Sri Sultan Hamengkubuwono I merupakan peletak dasar-dasar Kesultanan Yogyakarta. Pemilik nama asli Raden Mas Sujana ini dianggap sebagai sultan terbesar Yogyakarta layaknya Sultan Agung.
Sri Sultan Hamengku Buwono I lahir di sebuah kecamatan di Kartasura, Mataram pada 4 Agustus 1717. Sebab kegigihannya melawan Belanda, ia ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November 2006.
BACA JUGA:
2. K. H. Idham Chalid
Idham Chalid merupakan tokoh bangsa, tokoh agama, tokoh organisasi besar Islam Nahdlatul Ulama (NU) dan deklarator sekaligus pemimpin Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia lahir 27 Agustus 1921 di Satui, Onderafdeeling Tanah Laoet, Hindia Belanda.
Idham Chalid diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Selain itu, juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR.
Bahkan di masa pemerintahan Presiden Soeharto ia dipercaya menjadi Menteri Kesejahteraan Rakyat, Menteri Sosial Ad Interim dan Ketua DPA.
3. Moh Hatta
Salah satu Pahlawan Proklamator nyatanya juga lahir di bulan kemerdekaan. Ya, Dr. Drs. H. Mohammad Hatta, Wakil Presiden Indonesia Pertama adalah pahlawan yang lahir di bulan Agustus tepatnya 12 Agustus 1902.
Pada 17 Agustus 1945, ia bersama Ir. Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia sekaligus memainkan peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
BACA JUGA:
4. S. Parman
Bagi yang pernah menonton film Gerakan 30 September, mungkin tak asing dengan Letnan Jenderal TNI (Anumerta) Siswondo Parman atau S. Parman. Ya, S.Parman menjadi salah satu Letnan Jenderal TNI yang turut menjadi korban. Ia lahir 4 Agustus 1918 di Wonosobo, Hindia Belanda dan meninggal 1 Oktober 1965 di Lubang Buaya, Jakarta. Ia merupakan salah satu tokoh pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer yang mendapatkan gelar Letnan Jenderal Anumerta.