Tetapi badan antariksa itu mengonfirmasi pada 4 Agustus lalu bahwa data telah diterima dari pesawat ruang angkasa dan beroperasi secara normal.
NASA berharap pesawat ruang angkasa yang sarat dengan instrumen sains tetap berada pada lintasan yang direncanakan melalui alam semesta.
Pada Senin (31/7/2023), badan antariksa tersebut mengatakan piringannya yang besar di ibu kota Australia, Canberra, sedang mencoba untuk mendeteksi sinyal nyasar dari Voyager 2. Saat itulah sinyal "detak jantung" samar pertama terdengar.
Jet Propulsion Laboratory NASA, yang mengelola misi Voyager, mengatakan antena telah membombardir area Voyager 2 dengan perintah yang benar, dengan harapan entah bagaimana melakukan kontak.
Probe diprogram untuk mengatur ulang posisinya beberapa kali setiap tahun agar antenanya tetap mengarah ke Bumi. Penyetelan ulang berikutnya dijadwalkan pada 15 Oktober mendatang, di mana NASA menggantungkan harapannya jika semua upaya lain gagal.