Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Raden Ronggo Prawirodirjo III, Bupati Madiun Termuda yang Keras Melawan Belanda

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 12 Agustus 2023 |07:01 WIB
Raden Ronggo Prawirodirjo III, Bupati Madiun Termuda yang Keras Melawan Belanda
Raden Ronggo Prawirodirjo III (foto: dok ist)
A
A
A

RADEN Ronggo Prawirodirjo III, bupati wedana di wilayah Keraton Yogyakarta termuda. Sosoknya merupakan anak dari Raden Ronggo Prawirodirjo II yang dipercaya oleh Sultan Hamengkubuwono II naik jabatan sebagai Bupati Wedana Mancanagera Timur Kesultanan Yogyakarta.

Raden Ronggo Prawirodirjo III konon memiliki sikap anti eropa dan tak mau bekerjasama dengan pemerintahan kolonial Belanda. Bahkan Raden Ronggo Prawirodirjo III ini kerap mengambil keputusan lama di masalah-masalah penting, yang membuat Belanda merasa rumit berurusan dengan keraton.

Bahkan perlawanannya ke Belanda membuatnya juga diburu oleh keraton yang diperintahkan oleh Sultan Hamengkubuwono II. Ia pun gugur di tepi Sungai Bengawan Solo, tepatnya di sekitar Desa Sekaran, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, usai diburu dari luar wilayah Keraton Yogyakarta.

Raden Ronggo Prawirodirjo III naik tahta sebagai bupati wedana pada 1796 usai ayahnya Raden Ronggo Prawirodirjo II mengalami kebutaan. Hal ini memaksa Raden Ronggo Prawirodirjo III naik tahta sebagai Bupati Wedana Mancanagera Timur di usianya yang baru mendekati 17 tahun, sebagaimana dikutip dari "Banteng Terakhir Kesultanan Yogyakarta : Riwayat Raden Ronggo Prawirodirjo III dari Madiun, sekitar 1779 - 1810".

Ia pun merangkap sebagai Bupati Madiun dan memiliki gelar Kanjeng Pangeran Adipati Ario. Gelar tersebut menunjukkan tingginya jabatan yang dia pegang. Gelar yang tersemat di depan nama Raden Ronggo Prawirodirjo III sebagai pemberian kesultanan menunjukkan kedudukannya sebagai abdi dalem atau hamba yang bekerja di luar istana.

Abdi dalem sendiri terdapat dua jenis, yaitu abdi dalem di dalam dan di luar lingkungan istana. Para bupati sejak zaman kerajaan sampai sepanjang zaman kolonial menempati posisi penting dalam birokrasi pemerintahan.

Kedudukan Raden Ronggo Prawirodirjo III sebagai Bupati Madiun memiliki makna yang sangat penting secara politik. Raden Ronggo tidak hanya sebagai bupati yang menguasai Madiun, tetapi juga memimpin seluruh wilayah kabupaten Kesultanan Yogyakarta, yang berada di wilayah mancanegara timur.

Oleh sebab kedudukan itulah, Raden Ronggo memiliki kontrol dan kekuasaan yang sangat luas baik dari segi geografis maupun politik. Raden Ronggo sebagai bupati diberi tanah lungguh di Madiun dan petani penggarap yang mempunyai kewajiban untuk melakukan kerja bakti. Sumber pendapatan lain yang didapat Raden Ronggo berasal dari pengumpulan pajak untuk raja yang diserahkan sewaktu garebek di ibu kota kesultanan.

Raden Ronggo tidak hanya sebagai figur, tetapi juga kekuatan lokal yang memainkan peranan penting dan ikut campur dalam politik istana. Selain sebagai menantu sultan, Raden Ronggo menjadi penasihat politik bersama beberapa pejabat dekat Sultan Kedua, yaitu Raden Tumenggung Sumodiningrat dan Raden Adipati Danurejo II.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement