Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Asal Usul Raden Kian Santang dan Awal Mula Persebaran Islam di Tanah Betawi

Nanda Aria , Jurnalis-Jum'at, 18 Agustus 2023 |07:09 WIB
Asal Usul Raden Kian Santang dan Awal Mula Persebaran Islam di Tanah Betawi
Raden Kian Santang dan persebaran islam di Betawi/Foto: Istimewa
A
A
A

Pesantren Syekh Kuro mempunyai santri, salah satunya, Nyai Subanglarang, salah seorang istri Prabu Siliwangi. Hal ini menunjukkan bahwa proses Islamisasi tidak hanya terjadi pada kalangan rakyat biasa, juga pada tingkat elite.

"Menurut legenda, Sang Prabu Siliwangi menolak masuk Islam, ketika diimbau oleh putranya Kian Santang atau Pangeran Cakrabuana," ucapnya.

Proses Islamisasi di Jakarta dan sekitarnya di abad ke-14 sampai ke-16 tidak dapat dilakukan tanpa menyebut nama-nama besar seperti Kian Santang. Ia tanpa ragu-ragu mengikuti jejak ibunya, memeluk Islam.

 BACA JUGA:

Setelah terjadi proses Islamisasi, Prabu Siliwangi lalu ngahyang atau meng-hyang. Dari sinilah muncul kata : 'parahyangan'. Tapi, menurut Ridwan, hingga sekarang masih menjadi pertanyaan besar,” Apakah Prabu Siliwangi menolak ajakan putranya masuk Islam, atau menerima ajakan itu secara diam-diam?”, ujarnya di kawasan Bintaro, Tangerang.

Kian Santang, cukup berjasa dalam dakwahnya, termasuk di Jakarta dan sekitarnya. Karena itu, sekalipun dia berasal dari Sunda, tapi mendapat tempat di hati orang Betawi.

Seorang murid Kian Santang, yang juga menjadi penyebar Islam yang andal adalah Pangeran Papak, seorang adipati dari Tanjung Jaya yang kini lokasinya di Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Ratunya adalah Kiranawati, yang dimakamkan di Ratu Jaya, Depok. Menurut cerita rakyat, bila Ratu Kiranawati bepergian dengan kereta kuda, ia dilepas dengan mengumandangkan adzan.

(Nanda Aria)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement