Tujuannya perang tersebut untuk mendorong pemimpin Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi melawan pemberontak Houthi. Peran tersebut menimbulkan ketakutan, pasalnya kemenangan Houthi akan menjadi pintu Iran untuk masuk ke perbatasan Selatan.
Hingga padatahun 2017 Pangeran Mohammed Bin Salman naik tahta menjadi putra mahkota. Dia melakukan pergerakan reformasi Arab Saudi. Melunturkan citra Arab Saudi yang konservatif menjadi moderat.
Beberapa kebijakannya adalah membangun bioskop umum, menggelar festival kebudayaan, dan membuka arena olahraga. Pangeran juga mencabut peran polisi syariat. Setelah itu barulah memberikan izin merayakan natal.
Wanita di Arab Saudi juga dapat bepergian tanpa wali. Mereka juga dapat menyetir kendaraan dan masuk militer.
Kelompok Hak Asasi Manusia menilai reformasi yang dibuat pangeran Mohammed Bin Salman merupakan cara untuk menutupi aib kerjaan. Dimana kerajaan terlibat kasus pembunuhan jurnalis dan kritikus pemerintah, Jamal Khashoggi pada tahun 2018.
(RIN)