BANTUL - Ada sebuah keajaiban alam yang terletak di Dusun Kalidadap I, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul yang membuat tak habis pikir. Di mana, tersembunyi sebuah cerita yang melegenda.
Sebuah mitos tentang sumber mata air yang oleh warga sekitar disebut "Tuk Padukan" telah mengalirkan air segar selama puluhan tahun, tanpa pernah merasakan kekeringan.
Tuk Padukan, begitu masyarakat setempat menyebutnya, telah menjadi kebutuhan utama bagi sebagian besar penduduk Kalidadap I. Airnya yang jernih dan segar menjadi sumber kehidupan bagi semua makhluk di sekitar sana. Namun, yang paling mengejutkan adalah bahwa air mata ini tak pernah berhenti mengalir, meski dalam musim kemarau terpanjang sekalipun.
Salah seorang warga sekitar, Joko menceritakan bahwa mitos ini telah hidup sejak puluhan tahun yang lalu, diwariskan oleh leluhur dan diabadikan dalam cerita nenek moyang. Konon, sumber mata air itu telah ada sejak masyarakat tinggal dan membentuk sebuah perkampungan di sana.
“Kalau tahun berapa ya, saya tidak tahu, cerita ini sudah ada dari bapak saya dulu , bahkan simbah. Sumber mata air ini sudah ada lama sekali,” katanya, Kamis (24/08/2023).
Namun, yang membuat Tuk Padukan semakin unik adalah praktik kepercayaan lokal yang terjalin erat di sekitarnya. Setiap kali ada warga yang mengadakan hajatan, baik itu pernikahan, khitanan, atau acara adat lainnya, mereka tidak lupa untuk memberikan sesajian khusus di sekitar Tuk Padukan. Bunga tujuh rupa, makanan tradisional seperti ingkung dan jajanan pasar, serta doa-doa harapan selalu diadakan di sumber mata air ini. kebiasaan ini sudah ada sejak lama, meskipun tak ada yang tahu secara pasti kapan dan bagaimana kebiasaan ini dimulai.
“Kami yakin bahwa memberi sesajian dan doa kepada Tuk Padukan adalah langkah untuk memohon berkah dan kelancaran acara yang kami selenggarakan,” ungkap Joko sambil tersenyum.