SEMARANG - Ganjar Pranowo dan Siti Atiqoh Supriyanti dikenal sebagai pasangan suami istri yang tak malu menunjukkan keromantisannya di depan umum. Tak heran jika mereka kerap bikin iri netizen karena kemanisannya meski sama-sama sibuk.
Rupanya, menurut Siti Atiqoh, keromantisan sang suami tidak pernah ditunjukkan saat berpacaran. Namun, hal itu justru semakin bertambah usai mereka dikaruniai anak.
“Kalau Mas Ganjar keromantisannya muncul setelah anak saya lahir. Ketika pacaran itu nggak pernah bilang ‘I love you.’ Kalau sayang itu okelah, kalau ‘Aku cinta padamu’ itu nggak. Setelah Alam lahir, baru nambah-nambah romantisnya,” kata Siti Atiqoh dalam podcast Konspirasi Prabu, dikutip Kamis (31/8/2023).
Bahasa cinta alias love language berupa word of affirmation tersebut biasa diucapkan langsung bakal calon presiden (bacapres) yang didukung partai Perindo, Ganjar Pranowo. Ya, alih-alih mengirimkan pesan lewat aplikasi, Ganjar lebih senang mengucapkannya secara langsung.

“(Ganjar) bukan tipe orang yang sering menggunakan aplikasi perpesanan dalam berkomunikasi. Jadi ungkapan sayang itu biasanya diucapkan langsung secara verbal. Minimal telepon apa pun itu, misalnya kita lagi ada masalah atau hal-hal yang bersifat romantis itu kita lakukan face to face,” imbuh Atiqoh.
Bukan hanya word of affirmation, bahasa cinta Ganjar yang lain adalah act of service dan physical touch. Di mana mereka punya ritual yang dilakukan saat bertemu, yakni Atiqoh mencium tangah suami, dan Ganjar mengecup pipi istrinya itu.
Bahkan, Gubernur Jawa Tengah itu tidak ragu melakukannya di tempat umum. Misalnya hal itu terjadi beberapa waktu lalu saat Ganjar sibuk keliling dan lama tidak bertemu Atiqoh. Maka momen pertemuannya saat menghadiri Kongres Perempuan di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, hal itu mereka lakukan.
“Selesai saya sambutan, saya turun. Kita kalau lama nggak ketemu begitu pasti dia salam cium tangan, saya pasti cium pipi. Dan saya tidak peduli di depan siapa pun,” kata Ganjar.
Meski demikian, Ganjar tak menampik jika aksi romantis itu mendapat respons berbeda. Ada kelompok yang merasa iri dengan sikap manis pasutri tersebu tetapi tak sedikit juga yang mencibir.
Namun, bagi Atiqoh sendiri, ada makna yang lebih dalam dari ritual cium tangan dan pipi dengan sang suami. Menurutnya, itu sebagai bentuk dukungan istri untuk suaminya yang akan pergi keluar demi masyarakat.
“Ketika Mas Ganjar pamit mau ke kantor atau mau pergi ke mana pasti cium tangan. (Artinya) saya merestui, mendoakan Mas Ganjar untuk beraktivitas. Yang kedua, ketika kita berantem itu pasti akhirnya luluh,” imbuh Atiqoh.
(Lisvi Padlilah)