Sementara, Bambang Purwanto anggota Komisi IV DPR RI daerah pemilihan Kalimantan Tengah, turut berharap food estate ini menjadi salah satu solusi di Indonesia terkait merosotnya luasan lahan sawah, khususnya di Jawa yang umumnya banyak terkonversi menjadi perumahan dan untuk pabrik maupun fasilitas umum seperti jalan tol, sehingga perlu perluasan lahan baru untuk pertanian di luar pulau Jawa.
"Dan kebetulan di Kalimantan Tengah ada, kemudian ada petaninya dan semuanya siap. hanya saja mash terdapat hal-hal yg harus dibenahi walaupun hasil sudah bagus masih ada kekurangan, ada kelemahan yaitu infrastruktur pengairannya belum semuanya terpasang dengan baik sehingga ini juga akan mengganggu," ujar Bambang.
Bambang mendapatkan informasi petani adanya kendala sumber air dari irigasi primer dan sekunder, dimana hal ini merupakan kewenangan Kementerian PUPR. Dirinya mengatakan bersama Komisi IV siap untuk mendorong Kementerian PUPR agar segera menyelesaikan hal ini.
"Secara umum program Food Estate ini sudah dalam on the track atau sudah bagus sehingga layak dilanjutkan. Hanya saja perlu dilakukan evaluasi kendala-kendala program ini, yang antara lain kami menyoroti terkait fasilitasi pengairan/irigasi/drainase yang harus juga segera dibenahi untuk bisa berproduksi maksimal seperti di Jawa,” kata Bambang.
Produksi Meningkat
Dalam diskusi rombongan Komisi IV DPR RI bersama petani, terungkap produksi di food estate Pulang Pisau terus meningkat dari tahun ke tahun. Dari sejak dimulai dengan hasil 2,5 ton per ha, meningkat menjadi 3,5 ton per ha dan hari ini syukur sudah bisa mencapai 5,5 ton per ha.