Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sepekan Terakhir, 46 Bencana Melanda Indonesia Didominasi Hidrometeorologi Kering

Binti Mufarida , Jurnalis-Selasa, 05 September 2023 |17:20 WIB
Sepekan Terakhir, 46 Bencana Melanda Indonesia Didominasi Hidrometeorologi Kering
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari (Foto: Tangkapan layar)
A
A
A

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 46 kejadian bencana melanda Indonesia selama sepekan terakhir atau per periode 28 Agustus hingga 3 September 2023.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, 46 kejadian bencana itu didominasi hidrometeorologi kering seperti kekeringan hingga kebakaran hutan dan lahan.

"Kita lihat secara detail, jadi pada tanggal 28 Agustus sampai 3 September kita ada 46 kali kejadian bencana, dominan itu kebakaran hutan dan lahan 32 kali. Artinya, memang sudah sangat dominan 70 persen sekarang kejadian bencana kita didominasi oleh hidrometeorologi kering,” ujar Aam sapaan akrab Abdul Muhari dalam Disaster Briefing, Selasa (5/9/2023).

Aam mengatakan, dari dominasi bencana hingga 70 persen kejadian bencana hidrometeorologi kering mengindikasikan bahwa Indonesia saat ini masih berada di puncak musim kemarau.

“Tapi dari sini saja kita sudah melihat bahwa 70 persen dari 46 kejadian bencana itu adalah hidrometeorologi kering. Ini artinya kita memang sudah ada pada puncak kemarau, kita masih ada September, mungkin yang kita harapkan intensitas kemarau sudah turun, dan Oktober nanti kita ada di transisi dari kemarau ke musim hujan lagi,” kata Aam.

Meski demikian, Aam mengatakan, Indonesia khususnya wilayah yang dilewati garis khatulistiwa ketika puncak musim hujan masih akan terjadi hujan. “Tapi meskipun demikian karena kita ada di khatulistiwa, meskipun kita pada puncak kemarau kita masih punya banjir, kita masih punya hujan,” ujarnya.

“Ada beberapa lokasi di negara kita khususnya Sumatera bagian tengah ke utara yang dipengaruhi oleh fenomena-fenomena regional seperti gelombang ekuator dan lain-lainnya menyebabkan terjadinya akumulasi dari awan dan menyebabkan intensitas hujan cukup tinggi. Ini yang kemudian masih terjadi banjir di beberapa tempat,” katanya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement