Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kala Bung Karno Pidato Singkat Dihadapan 200 Ribu Rakyat di Lapangan Ikada

Awaludin , Jurnalis-Selasa, 19 September 2023 |04:01 WIB
 Kala Bung Karno Pidato Singkat Dihadapan 200 Ribu Rakyat di Lapangan Ikada
Presiden pertama RI, Soekarno (foto: dok wikipedia)
A
A
A

PRESIDEN Soekarno akhirnya menyampaikan pidato singkat dihadapan ratusan ribu rakyat di Lapangan Ikada pada 19 September 1945. Rapat Raksasa Lapangan Ikada digelar sebulan lebih setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Rapat tersebut dihadiri sekitar 200 ribu rakyat yang berasal dari Jakarta dan daerah sekitarnya, bahkan beberapa daerah di Jawa Barat.

Dikutip dari http://munasprok.go.id/, Selasa (19/9/2023). Para pemuda yang tergabung dalam Commite van Actie mempersiapkan Rapat Raksasa Ikada pada 19 September 1945. Menurut pemuda, meski berita kemerdekaan sudah menyebar namun rakyat belum melihat perubahan.

Pada awalnya, rapat raksasa tersebut direncanakan digelar pada 17 September 1945, tepat sebulan setelah Proklamasi. Lokasi yang dipilih adalah Lapangan lkada yang mampu menampung banyak orang. Lapangan ini sekarang letaknya dekat Monumen Nasional (Monas).

Informasi tentang rencana rapat raksasa tersebut mulai disebarkan. Soekarno-Hatta dan para pemimpin bangsa Indonesia lainnya disebut akan hadir. Namun, saat para mahasiswa dan pemuda menghadap Soekarno atau Bung Karno untuk meminta kesediaannya hadir dan berpidato dalam rapat raksasa di Lapangan Ikada tersebut, Bung Karno menolak. Risiko yang akan terjadi sangat besar lantaran tentara Jepang masih utuh dan memegang senjata. Namun, penolakan Bung Karno itu diabaikan para pemuda dan mahasiswa. Mereka tetap akan menggelar rapat raksasa tersebut, namun harinya digeser menjadi tanggal 19 September 1945.

Kabar tentang akan diadakannya rapat raksasa tersebut semakian beredar luas, bukan hanya di Jakarta. Kabar tersebut juga sampai ke masyarakat di Tangerang, Banten, Bogor, Bekasi, Sukabumi, Cianjur, Bandung, hingga Cirebon.

Di sisi lain, pada tanggal 17 September 1945, Kabinet mengadakan sidang khusus untuk membahas rencana para pemuda dan pelajar/mahasiswa untuk menyelenggarakan rapat raksasa di Lapangan Ikada. Keputusannya adalah meminta kepada para pemuda dan pelajar/mahasiswa untuk membatalkan rencana rapat raksasa tersebut karena risikonya terlalu besar.

Pada 18 September 1945 siang, Menteri Luar Negeri Ahmad Subardjo mengadakan pertemuan resmi dengan para wartawan. Para pemuda, pelajar/mahasiswa juga hadir. Subardjo kemudian menjelaskan alasan pemerintah menolak rapat raksasa tersebut. Pemerintah khawatir terjadi bentrokan dengan militer Jepang dan terjadi pertumpahan darah. Para pemuda, pelajar, dan mahasiswa meminta agar Kabinet bersidang lagi. Subardjo pun berjanji membahas sikap para pemuda dan mahasiswa tersebut dalam rapat kabinet.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement