Mirna pun mengibas-ngibas lidahnya dan meminta Hani untuk mencoba es kopi Vietnam yang dipesan Jessica.
"Dia (Mirna) bilang 'ini parah banget dan enggak enak sumpah'. Mirna minta saya nyobain dan pas saya cium kok enggak bau kopi ya, jujur ini enggak menarik dan itu lumer es-nya," lanjut Hani.
"Setelah melihat sahabat saya marah dan enggak enak juga karena Mirna bilang cobain, saya tarik kopinya dan saya cobain tapi sangat sedikit dan lidah saya sangat kaget. Saya tidak melepeh dan dilidah itu terasa pahit, panas, dan pedas," imbuhnya.
Usai minum kopi, Mirna meminta Hani segera memesan makanan yang manis. Tak lama melihat daftar menu di Olivier Kafe, Hani mendapati sahabatnya tersebut telah kesulitan bernapas dan mengeluarkan busa dari mulutnya.
"Saya cuma bicara sedikit dengan Mirna dan karena kita fokus lihat menu. Saya lalu lihat Mirna dan berpikir dia (Mirna) pusing dan begitu dia bersandar di tempat duduk tatapannya kosong, kesusahan napas, dan pelan-pelan dia kejang, mengeluarkan busa buih-buih kecil dan berusaha bernapas tetapi seperti kesusahan," tuturnya.
Setelah kejadian itu, Hani pun merasa ketakutan karena khawatir dirinya akan meninggal juga lantaran ikut mencicipi kopi tersebut.
Hal itu diungkapkan Dokter Ardianto, salah satu saksi fakta di persidangan kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Menurut Ardianto, Hani alias Boon Juwita, sempat panik saat berada di RS Abdi Waluyo, 2016 silam.