Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wapres Setuju Pendidikan Moral Pancasila Dihidupkan Kembali demi Cegah Bullying, tapi Didesain Ulang

Binti Mufarida , Jurnalis-Rabu, 11 Oktober 2023 |18:10 WIB
Wapres Setuju Pendidikan Moral Pancasila Dihidupkan Kembali demi Cegah Bullying, tapi Didesain Ulang
Wapres setuju Pendidikan Moral Pancasila dihidupkan kembali demi cegah bullying, tapi harus didesain ulang. (Dok Setwapres)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin setuju dengan usulan agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dihidupkan lagi untuk mencegah terjadinya bullying atau perundungan. Namun, ia mengatakan harus didesain ulang.

Sebelumnya, usulan ini muncul dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf yang mendorong Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Inovasi (Kemendikbudristek) untuk menghidupkan kembali mata pelajaran PMP di sekolah. Hal itu ditujukan untuk meningkatkan akhlak dan budi pekerti para pelajar agar tidak melakukan bullying dan kekerasan.

Apalagi, beberapa waktu terakhir banyak terjadi peristiwa kekerasan dan perundungan anak salah satunya karena kurangnya pendidikan moral di bangku sekolah. Penerapan pelajaran PMP dianggap perlu dilakukan untuk semua lapisan pendidikan, mulai dari SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi.

“Mengenai moral Pancasila, saya kira itu memang harus diajarkan cuman bentuknya seperti apa ya (didesain ulang), jangan sampai Pancasila itu jadi semacam kayak dulu, doktriner itu jadi tidak mengulangi cara-cara yang lama,” kata Wapres dalam keterangannya di Jayapura, Papua, Rabu (11/10/2023).

Wapres mendorong agar PMK mulai dikenalkan sejak PAUD.

“Tapi memang pemahaman Pancasila untuk dari mulai, mungkin bukan dari dari SD, dari PAUD ya sampai ke SD, sehingga memiliki apa ya integritas, nasionalisme yang kuat kemudian moral Pancasila yang harus ditanamkan sejak kecil.”

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement