GANJAR Pranowo menduduki peringkat pertama sebagai top of mind president berdasarkan survei Lembaga Survei Indikator Politik (LSI) pada periode 18-20 September 2023. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, mengungkapkan Ganjar Pranowo menduduki posisi dengan presentase 25,5%.
“Ganjar Pranowo paling banyak dipilih 25,5 %, kemudian Prabowo Subianto 23,3 %, Anies Baswedan 13,2 %. Nama lain lebih rendah, belum menentukan pilihan 30,8 %,” jelas Hanan.
Pada survei ini, penggunaan metode random digit dialing (RDD) digunakan untuk memilih sampel secara acak melalui proses pengacakan nomor telepon. Jumlah responden yang terlibat adalah 1.206 orang, dan wawancara dilakukan melalui panggilan telepon. Untuk margin of error dalam survei ini, sekitar 2,9 % pada tingkat kepercayaan sebesar 95 %.
Ada beberapa alasan yang mungkin menjadikan Ganjar Pranowo Capres Top of Mind pilihan Masyarkat. Berikut ini tiga alasan yang menjadikan Ganjar Pranowo Capres Top of Mind pilihan Masyarkat:
1. Rekam Jejak Kepemimpinan yang Kuat
Salah satu alasan utama yang membuat Ganjar Pranowo menjadi Capres top of mind pilihan masyarakat adalah rekam jejak kepemimpinannya yang kuat. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah berhasil memimpin provinsi ini dengan baik.
Dia dikenal dengan moto "Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi," yang mencerminkan komitmennya terhadap integritas dan keadilan. Langkah-langkah konkret dalam pencegahan korupsi dan upaya membangun budaya integritas di pemerintahan telah menciptakan citra positif di mata masyarakat.
Dalam upaya mencegah korupsi, Ganjar dan Gus Yasin mengadopsi sistem Monitoring Centre for Prevention (MCP), LaporGub!, dan 29 Desa Antikorupsi.
Rekam jejak positif dalam pencegahan korupsi dalam kepemimpinannya adalah hal yang sangat langka di Indonesia.
Alasan ini menjadi alasan mengapa Ganjar Pranowo dianggap sebagai calon presiden yang paling kuat. Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar berhasil mengurangi praktik korupsi.
Tindakan pencegahan korupsi yang diterapkan dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mendapatkan pengakuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Provinsi yang dipimpin oleh Ganjar Pranowo dan Taj Yasin (Gus Yasin) ini berhasil meraih skor 94,55 dalam Indeks Pencegahan Korupsi tahun 2021.
2. Dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU)
Dukungan kuat dari Nahdlatul Ulama (NU), organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia, adalah alasan kedua yang membuat Ganjar Pranowo menjadi top of mind. NU memiliki jangkauan dan pengaruh yang sangat luas, terutama di kalangan masyarakat Muslim.
Ganjar Pranowo telah menjalin hubungan yang erat dengan NU, sering melakukan silaturahmi dengan ulama-ulama NU, dan terlibat dalam berbagai kegiatan NU. Selain itu juga ada kedekatannya dengan berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) karena ragam program bantuan yang ia kerahkan.
Selain itu, ikatan keluarga yang dia miliki dengan tokoh-tokoh NU karena ikatan pernikahannya. Istri Ganjar, Siti Atiqoh Supriyanti, merupakan cucu dari seorang kiai NU terkenal di Purbalingga, yakni KH Hisyam A Karim.
KH Hisyam A Karim adalah pendiri Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin Sukawarah di Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah.
Selain itu, hubungan Ganjar dengan NU semakin kuat saat ia dan Gus Yasin bersama-sama maju dalam Pilkada Jawa Tengah periode 2018-2023. Gus Yasin adalah anak dari seorang ulama NU terkenal dari Rembang, Jawa Tengah, yakni KH. Maimun Zubair. Kedua tokoh ini telah bekerja sama dalam memajukan Jawa Tengah selama lima tahun.
Faktor-faktor diatas membuktikan kemampuan Ganjar mengkonsolidasi suara NU dan menjadikan dirinya Capres Top of Mind.
3. Kemampuan Komunikasi dan Kepemimpinan yang Inklusif
Kemampuan komunikasi dan kepemimpinan yang inklusif adalah alasan ketiga mengapa Ganjar Pranowo menjadi top of mind.
Ganjar dikenal sebagai pemimpin yang dapat berkomunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat.
Dia memiliki kemampuan untuk menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak, termasuk tokoh-tokoh politik dari berbagai afiliasi.
Aktivitas blusukannya seperti bermalam di rumah warga, mengembangkan UMKM, pembangunan infrastruktur berkelanjutan dan sosialisasi mengumpulkan suara dari masyarakat kalangan mengengah kebawah.
Sebaliknya untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat mengenah keatas, Ganjar kerap melakukan diplomasi dengan pemuka agama, adat, dan pemimpin provinsi serta kota lainnya.
Selain itu menjadi Kepribadian yang cenderung maju dan mendekatkan diri dengan generasi muda juga menjadi faktor yang memperkuat posisi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang paling kuat.
Kemampuannya untuk berkolaborasi dengan baik dan menciptakan ikatan yang kuat dengan berbagai kelompok membuatnya menjadi calon yang dapat membawa persatuan dan kesatuan dalam kepemimpinan negara.
Ganjar Pranowo adalah salah satu nama yang paling sering muncul dalam perbincangan mengenai Pilpres 2024. Rekam jejak kepemimpinannya yang kuat, dukungan dari NU, dan kemampuan komunikasi serta kepemimpinan yang inklusif adalah tiga alasan utama mengapa Ganjar Pranowo menjadi top of mind sebagai pilihan masyarakat. Dengan Pilpres yang semakin mendekat, peran dan pengaruhnya dalam politik Indonesia tampak semakin besar.
(Awaludin)