Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Merasakan Kedamaian Suasana Keraton Gunung Kawi yang Terkenal Mitos Pesugihan

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 14 Oktober 2023 |18:01 WIB
Merasakan Kedamaian Suasana Keraton Gunung Kawi yang Terkenal Mitos Pesugihan
Gunung Kawi (foto: MPI/Avirista)
A
A
A

Di bangunan keraton, dilapisi tembok dari keramik berwarna kuning, dengan lambang negara Garuda Pancasila terpasang di area depan pintu masuk bangunanm Di depannya juga terdapat tempat meletakkan dupa berbentuk menyerupai panci kuali. Di sini tempat ini beberapa dupa juga masih terlihat menyala usai ada pengunjung yang datang.

Di dalam ruangan keraton karpet berwarna merah melapisi bagian lantai. Di lokasi ini biasanya, para peziarah atau pelaku wisata religi bermeditasi atau berdoa sambil mempersembahkan beberapa sesajen.

Di sisi kanan klenteng terdapat bangunan yang ada tiga makam nisan. Di nisan itu tertuliskan Eyang Broto, Eyang Djoyo, dan Eyang Hamid. Naik satu tingkat berikutnya, terdapat bangunan pura dan dua makam dengan batu nisan yang berada di sebuah bangunan gasebo.

Pada nisan makam itu tertulis nama Toenggol Manik Djaja Ningrat dengan tulisan tahun 1115, sedangkan satu nisan lagi bertuliskan Toenggol Wati atau Mbah Menik. Nisan itu tampak terbuat dari keramik dengan motif nisan layaknya nisan muslim.

Di area dua makam ini juga terdapat beberapa sesajen mulai makanan nasi telur dadar, kopi, beberapa jajanan pasar, hingga bunga kenongo, dan tak ketinggalan bunga sedap malam. Sesembahan sesajen itu diletakkan meja di sebelah utara dua makam, di bawah satu bangunan. Di samping bangunan makam itu terdapat pohon Dewandaru yang menjadi pohon khas Gunung Kawi. Konon pohon ini tidak terdapat di daerah lain.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement