Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Merasakan Kedamaian Suasana Keraton Gunung Kawi yang Terkenal Mitos Pesugihan

Avirista Midaada , Jurnalis-Sabtu, 14 Oktober 2023 |18:01 WIB
Merasakan Kedamaian Suasana Keraton Gunung Kawi yang Terkenal Mitos Pesugihan
Gunung Kawi (foto: MPI/Avirista)
A
A
A

Setingkat di atas bangunan makam, terdapat satu bangunan lagi yang dalam keadaan tertutup. Bangunan ini patung kuda di keduanya sisi di depannya. Sementara di atas pintu masuk yang tertutup tertulis 'Pesanggrahan Keraton Gunung Kawi'.

Jono, salah satu pemandu wisata Keraton Gunung Kawi menuturkan, bila Wisata Ziarah Keraton Gunung Kawi uni biasanya dikunjungi ketika menjelang malam. Para pelaku spiritual tiba ketika sore hari, kemudian melakukan meditasi di malam hari setelah maghrib.

"Biasanya orang datang ke sini ini ada tujuannya, ada permasalahan apa, kalau ada maksud tujuan ini biasanya dipertemukan dengan juru kunci," ucap Jono.

Ia mengakui biasanya pengunjung yang punya maksud tujuan datang pertama kedua kali pada pagi atau siang hari. Tetapi ketika mulai tujuannya terkabulkan, maka mereka akan datang ketika malam karena suasananya yang lebih tenang ketika malam.

"Kalau siang saja dingin adem rasanya, nyaman, dan enak untuk menghilangkan kepenatan dari kerjaan, kalau orang datang ke sini biasanya kayak tawasulan, meditasi di sini, ziarah ke makam Mbah Toenggol Manik dan Toenggol Wati," terangnya.

Para pengunjung ditambahkan Jono, biasanya datang ketika malam Jumat legi. Dimana setiap pengunjung biasa bermeditasi atau berdiam diri paling lama 3 - 5 jam. Bahkan beberapa pengunjung biasanya hanya bertahan satu jam saja.

"Meditasi itu 3 - 5 jam kalau paling lama, pokoknya satu dupa habis ya nggak apa-apa, nunggu semalam dengan yang satu jam nggak ada bedanya sama saja," ujarnya.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement