KOLOMBIA - Israel telah menangguhkan ekspor keamanan kepada Kolombia dalam konflik diplomatik yang meningkat. Hal ini terkait atas pesan online Presiden Kolombia yang membandingkan pengepungan Israel di Gaza dengan tindakan Nazi Jerman.
Presiden Kolombia Gustavo Petro mengkritik Israel dan mengatakan bahwa negaranya mungkin perlu menangguhkan hubungan diplomatik dengan Israel. Sedangkan menteri luar negerinya menyarankan agar duta besar Israel meninggalkan negara tersebut.
Dilansir AP News, menurut pernyataan yang diterbitkan pada Minggu (15/10/2023), Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa pernyataan Petro baru-baru ini di salah satu media sosial yaitu X, mengundang anti semitisme dan mengancam keselamatan bagi komunitas Yahudi di Kolombia.
Kemudian, Pemerintah Israel mengatakan bahwa pihaknya telah memanggil duta besar Kolombia untuk menghadiri pertemuan dan memberitahu bahwa kerja sama pertahanan antar negara akan ditangguhkan.
Selama dua dekade terakhir, Kolombia memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan Otoritas Palestina, dan telah menjadi salah satu mitra dekat Israel di Amerika Latin.
Namun, kedua negara kurang selaras sejak Petro menjabat tahun lalu sebagai presiden sayap kiri pertama Kolombia.
Konflik antara Petro dan duta besar Israel Gali Dagan sudah terjadi selama seminggu terakhir, ketika Petro menolak untuk mengutuk serangan Hamas terhadap Israel, di mana militan berhasil membunuh ratusan warga sipil di rumah-rumah mereka.