Pada hari Senin (16/10/2023), Menteri Luar Negeri Kolombia Alvaro Leyva menulis sebuah postingan di akun X nya, bahwa Dagan harus meninggalkan negaranya dan meminta maaf atas pesan-pesannya. Kemudian ia menulis kembali bahwa duta besar Israel belum diusir dan hubungan antara kedua negara akan dipertahankan jika Israel menginginkannya.
“Hubungan saling menghormati antar negara selalu diterima,” tulis Leyva.
Petro juga kembali mengkritik bahwa Israel menggambarkan kampanye militernya di Gaza sebagai “genosida” dan ia mengancam akan memutuskan hubungan dengan negara Yahudi tersebut.
“Jika kami harus menghentikan hubungan diplomatik dengan Israel, maka itulah yang akan kami lakukan,” tulisnya di X pada hari Minggu (15/10/2023). “Anda tidak bisa menghina presiden Kolombia.”
(Susi Susanti)