Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menteri Spanyol Serukan PM Israel Diseret ke Pengadilan Internasional Atas Kejahatan di Gaza

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 17 Oktober 2023 |14:25 WIB
Menteri Spanyol Serukan PM Israel Diseret ke Pengadilan Internasional Atas Kejahatan di Gaza
Menteri Hak Sosial Spanyol Ione Belarra. (Foto: X/@ionebelarra)
A
A
A

MADRID - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dan kelompok Hamas perlu diadili oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), kata politisi Spanyol Ione Belarra pada Senin, (16/10/2023). Belarra, yang menjabat sebagai Menteri Hak Sosial berbicara sebagai pemimpin Podemos, mitra junior dalam koalisi yang berkuasa.

“Israel melakukan genosida terencana” di Gaza dengan menyebabkan ratusan ribu warga Palestina tanpa air, makanan, dan listrik, klaim Belarra, seraya menggambarkan hal ini sebagai pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kemungkinan kejahatan perang.

Dia juga menuduh Israel melakukan “kemunafikan yang tak terkatakan” atas apa yang dia gambarkan sebagai penggunaan pembunuhan mengerikan terhadap warga sipil oleh Hamas untuk membenarkan kekejamannya, baik secara umum dan terhadap Gaza pada khususnya, demikian diwartakan RT.

Dalam pesan video berdurasi lima menit yang disiarkan di media sosial, Belarra menuduh pemerintah Netanyahu melakukan “apartheid dan pendudukan” terhadap Palestina, yang didorong dan dimungkinkan oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Berbicara atas nama partainya, Belarra menuntut segera dibukanya koridor kemanusiaan, sehingga warga sipil dapat meninggalkan Gaza ke tempat yang aman, sementara kru bantuan dan penyelamat masuk untuk menangani dampak pemboman Israel.

Podemos akan secara resmi meminta mitra koalisinya, Partai Sosialis pimpinan PM Pedro Sanchez, untuk mengajukan petisi kepada ICC agar menyelidiki Hamas dan Netanyahu atas kejahatan perang, tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement