Sementara itu Gus Dur tidak terlalu mengingat bulan Syamsiah atau hitungan berdasarkan perputaran matahari. Jadi yang disebutkan Gus Dur kepada gurunya tersebut adalah tanggal lahir di bulan Syakban, bulan ke delapan dalam hitungan Qomariyah.
Namun sang guru menganggap bahwa yang dikatakan calon muridnya itu adalah Agustus, yakni bulan ke delapan dalam hitungan Syamsiah. Akibatnya, sejak kejadian tersebut Gus Dur dianggap lahir pada 4 Agustus 1940. Padahal yang dimaksud pada 4 Syakban 1359 Hijriyah itu 7 September 1940.
(Qur'anul Hidayat)