Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dengar Kata-Kata Ini, Bocah Korban Penganiayaan 5 Anggota Keluarganya Langsung Diam

Avirista Midaada , Jurnalis-Senin, 23 Oktober 2023 |19:19 WIB
Dengar Kata-Kata Ini, Bocah Korban Penganiayaan 5 Anggota Keluarganya Langsung Diam
Bpcah korban penyekapan dan penganiayaan 5 anggota keluarga langsung diam saat mendengar sejumlah kata-kata (Foto: MPI)
A
A
A

MALANG - Bocah berusia 7 tahun berinisial D di Kota Malang yang jadi korban penyekapan dan penganiayaan oleh 5 anggota keluarganya, masih mengalami trauma berat. Trauma psikis itu muncul ketika malam hari dan ketika menyebutkan beberapa kata.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol Danang Yudanto mengakui, bila D masih dalam kondisi trauma psikis selama dua pekan dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Bahkan beberapa kali tim trauma healing dari kepolisian menyebutkan kata-kata bapak, ibu, nenek, dan dapur, ekspresinya berubah, hal inilah yang membuat kepolisian masih kesulitan menggali informasi ke korban.

"Belum kita dalami (keterangan korban), karena kita nyebut kata-kata bapak, ibu, nenek, sama dapur saja dia langsung bleng. Apalagi kalau kita BAP, cuma kedengaran kata-kata itu langsung diam saja," ucap Danang Yudanto ditemui di RSSA Malang, Senin (23/10/2023).

Danang menambahkan, tim trauma healing dari Polresta Malang Kota masih akan dilibatkan untuk penanganan psikis D, kendati yang bersangkutan telah keluar dari rumah sakit. Saat ini D sendiri tengah dititipkan di sebuah panti asuhan di Kota Malang, karena belum memiliki keluarga yang mengasuhnya.

"Kita siapkan tim trauma healing, dari dinsos juga ada, temen-temen relawan juag ada. Jadi kita bekerjasama berkolaborasi untuk nanti memberikan trauma healing ke korban," ucap mantan Kapolsek Blimbing ini.

Di sisi lain Ketua LPA Yayasan Bersama Anak Bangsa Yuning Kartikasari mengungkapkan, bila D selama dirawat di rumah sakit kerap menggigau dan menangis tiba-tiba ketika disebut nama ayahnya. Hal ini tampak selama dua pekan ia dan beberapa tim relawan bergantian menjaga D di rumah sakit.

"Sering menggigau, nangis, kadang-kadang nyebut nama ayahnya, agak kayak dendam gitu. Kalau ibunya dia bilangnya meninggal," ucap Yuning Kartikasari.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement