3 Aksi Relawan Ganjar-Mahfud di Jabar Lestarikan Pagelaran Wayang Golek
JAKARTA - Sejumlah relawan Ganjar-Mahfud di berbagai wilayah Jawa Barat melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan menggelar Pagelaran Wayang Golek.
Pasangan Ganjar-Mahfud sendiri dikenal sebagai sosok atau tokoh yang senang untuk membagikan kebahagiaan, sekaligus mempromosikan dan melestarikan berbagai jenis budaya, yang kemudian turut diteladani oleh para pendukungnya.
Bukan hanya sebuah omong kosong atau gimik, pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bahkan dalam proses atau visi-misi nya mencantumkan budaya beserta para seniman menjadi salah satu bagian dalam program menuju tujuan Indonesia Unggul.
Program tersebut antara lain seperti mendukung karya seni dan warisan budaya Indonesia agar terintegrasi di dalam database nasional, apresiasi karya lokal tradisional, hingga memberikan dukungan sumber daya, penghargaan dan apresiasi nyata kepada budayawan, seperti para dalang-dalang wayang golek.
Apa yang saat ini relawan lakukan melalui kegiatan pelestarian budaya lokal Indonesia akan menjadi perhatian dari Ganjar-Mahfud apabila terpilih menjadi capres-cawapres di tahun 2024. Hal ini pun juga akan diapresiasi oleh para tokoh pemimpin tersebut, karena nilai positif yang dijalankan oleh para relawan sejalan dengan apa yang mereka inginkan, yakni menebarkan kebahagiaan pada masyarakat luas.
Pagelaran wayang golek sendiri sebenarnya adalah seni pertunjukkan yang biasanya menjadi pelengkap dari upacara selamatan atau ruwatan. Bagi para relawan Ganjar-Mahfud di Jawa Barat, pertunjukkan ini digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat. Simak deretan aksi-aksinya dibawah ini.
Aksi Relawan Ganjar-Mahfud di Jawa Barat dalam Melestarikan Kesenian Wayang Golek
1. Relawan Sajajar di Ciamis
Relawan Sajajar (Sa-Jabar Jeung Ganjar) melakukan sosialisasi Ganjar Pranowo melalui pertunjukan wayang golek di Sindangkasih, Ciamis.
Dalam pertunjukan tersebut, Ki Dalang Yogaswara Sunandar menghidupkan cerita bertajuk Kang Ganjar yang menggambarkan sosok pemimpin peduli dan rendah hati.
Antusiasme masyarakat terhadap kesenian tradisional ini sangat besar, dengan harapan dapat merawat dan memperkaya warisan budaya Sunda. "Mudah-mudahan ini bisa mengobati dan merawat tradisi Sunda," ujar Yogi Permadi, Ketua Forum Pemuda Sindangkasih.
Kegiatan ini juga mendapat apresiasi dari Ida Nurlaela Wiradinata, yang menganggap pertunjukan tersebut sebagai pengalaman yang menghibur sekaligus mendidik tentang seni budaya tradisional Indonesia.
Salah satu pengunjung, Agus Sandi, mengungkapkan kesan yang mendalam terhadap pertunjukan tersebut kepada relawan Ganjar-Mahfud, serta pengaruhnya terhadap pemahaman visi-misi Ganjar Pranowo & Mahfud MD. "Saya sangat terkesan, terima kasih Pak Ganjar sudah memberikan pengalaman yang berkesan bagi masyarakat Kabupaten Ciamis," ujarnya.
2. Relawan Brawijaya GAMA di Tasikmalaya
Relawan Ganjar-Mahfud di Kota Tasikmalaya menggunakan pagelaran wayang golek sebagai cara unik untuk mengenalkan sosok calon presiden kepada masyarakat.
Pertunjukan yang digelar di Lapangan Leuwiliang Kecamatan Kawalu pada Kamis (26/11/2023) tersebut berhasil menghibur penonton dengan cerita tentang seorang pemimpin yang peduli terhadap nasib masyarakat miskin.
Para hadirin tak hanya menikmati penampilan Ki Yogaswara Sunandar S Giriharja 3 Putra sebagai dalang utama, tetapi juga seru dengan kehadiran Ki Daus dan Ade Batak sebagai pengisi acara sebelum pertunjukan dimulai.
BACA JUGA:
Iman, salah seorang penonton, mengungkapkan rasa terhiburnya dan kegembiraan masyarakat karena jarangnya pagelaran kesenian tradisional wayang golek.
Koordinator Relawan Brawijaya GAMA Kota Tasikmalaya, Yanuar M. Rifki, juga menekankan bahwa pertunjukan tersebut merupakan salah satu langkah penting dalam upaya memperkenalkan Ganjar Pranowo dan pasangannya, Mahfud MD, kepada publik jelang Pemilu 2024.
"Kami berharap pemilu mendatang akan melahirkan pemimpin yang baik dan berkualitas, dan kami melihat bahwa karakteristik itu terdapat pada Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD," ujarnya.
3. Relawan Sajajar di Pelabuhan Ratu
Relawan Ganjar-Mahfud menunjukkan apresiasi yang besar terhadap pagelaran wayang golek yang diadakan oleh Relawan Sajabar Jeung Ganjar (Sajajar) di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Keberhasilan acara tersebut tak lepas dari peran penting beberapa kelompok relawan, termasuk Gerakan Ganjar Nomer Hiji (Gergaji) yang dipimpin oleh Rizky Fuzi Berlina, Barisan Ganjar Nusantara (Bagarnusa) di bawah kepemimpinan Maman alias Apok, serta Ganjaris yang diwakili oleh Andi Rohman dan Budi Genda. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata dukungan yang diberikan oleh masyarakat kepada Ganjar Pranowo.
BACA JUGA:
Ketua Panitia Acara Sajajar, Budi Hartono, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua relawan yang turut serta dalam memeriahkan dan suksesnya acara tersebut.
"Acara pagelaran ini bukan hanya sekadar hiburan semata. Kang Ganjar, sapaan akrab Ganjar Pranowo, ingin menunjukkan kedekatannya dengan masyarakat melalui acara ini, sesuai dengan semangat kebersamaan yang diusung oleh para relawan," ujar Budi Hartono yang merupakan salah satu relawan Ganjar-Mahfud pada Selasa (17/10/2023).
Panggung yang disulap dengan dekorasi mewah dan pencahayaan yang memukau berhasil menarik perhatian warga sejak pukul 19.00 WIB. Cerita yang disampaikan oleh dalang Yogaswara Sunandar Sunarya dari Giri Harja 3 menggambarkan sosok Kang Ganjar, seorang raja yang peduli terhadap masyarakat dan tidak menghindari kritik yang membangun demi kemajuan bersama.
Di tengah cerita yang menarik, Kang Ganjar Pranowo juga menyampaikan sapaan hangatnya kepada warga nelayan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, yang hadir secara virtual melalui Zoom.
Melalui berbagai pagelaran wayang golek yang digelar oleh relawan Ganjar-Mahfud di berbagai wilayah Jawa Barat, terlihat upaya konkret untuk melestarikan dan memperkenalkan kesenian tradisional kepada masyarakat.
Kegiatan ini tidak hanya sekadar sarana hiburan semata, melainkan juga menjadi wujud nyata dari komitmen relawan Ganjar-Mahfud dalam memperkaya dan mempromosikan warisan budaya Indonesia.
(Fakhrizal Fakhri )
