JAKARTA - Ribuan orang yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) tumpah ruah di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat untuk aksi damai bela Palestina, Sabtu (28/10/2023).
Kasi Humas Polres Jakarta Pusat, AKP Dwi Hardono mengatakan, tidak ada rekayasa lalu lintas (lalin) selama aksi tersebut berlangsung. Namun, pihaknya tetap memberlakukan hal tersebut secara situasional dengan melihat eskalasi massa.
Dwi Hardono mengungkapkan, sebanyak 2.098 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Porles Jakarta Pusat turut dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
"Kekuatan personel sebanyak 2.098, tidak ada rekayasa arus lalin. Situasional sesuai eskalasi," ucapnya.
Sebagai informasi, sebanyak 500 ribu orang akan menghadiri aksi yang digelar di depan Kedubes Amerika Serikat. Mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek. Namun, ada juga yang sengaja datang dari luar Pulau Jawa. Hal tersebut diungkap Pimpinan aksi damai bela Palestina, Ustadz Bachtiar Nasir.
"Ya terdata ada sekitar 500 ribu dari data semalam yang kita kumpulkan dari panitia. Mereka dari Jakarta mayoritas, sekitar Jabodetabek tapi ada Purwakarta, Bandung, Subang sampai ke Pariangan Timur, juga ada yang dari luar Jawa. Selain dari Solo Surabaya, ada juga dari kalbar, Sulawesi, dari Sumatra, Lampung terutama yang dekat," kata Ustadz Bachtiar Nasir saat ditemui di lokasi aksi, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).
Ustadz Bachtiar Nasir yang juga ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) mengatakan, aksi sengaja dilakukan di depan Kedubes Amerika Serikat. Karena menurutnya, pemerintah Amerika Serikat turut mendukung pembantaian yang dilakukan Israel ke Palestina.
"Ya mereka datang ke sini untuk ikut dalam rangka menekan pemerintah Amerika Serikat di depan kedutaan ini karena nyatanya pemerintah Amerika telah mendukung genosida, pembantaian di Palestina. Bahkan mendatangkan uangnya, senjatanya, medianya, tentaranya dan amunisinya, bahkan juga sekutu sekutunya," ucapnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)