 
                SEOUL – Menurut Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel), Korea Utara (Korut) telah mengekspor lebih dari 1 juta peluru ke Rusia sejak awal Agustus lalu.
Peluru tersebut diberikan ke Rusia dalam 10 pengiriman terpisah untuk mendukung perangnya di Ukraina.
Yoo Sang-bum, anggota partai yang berkuasa dan komite intelijen parlemen, mengatakan kepada wartawan pada Rabu (31/10/2023) bahwa NIS telah memberi pengarahan kepada anggota parlemen, dengan mengatakan bahwa lebih dari 1 juta peluru telah diekspor, yang dapat digunakan selama lebih dari dua bulan perang antara Rusia dan Ukraina.
Menurut kantor Yoo, Korea Utara menjalankan pabrik militernya pada kapasitas maksimum untuk memenuhi permintaan pasokan militer Rusia.
NIS juga yakin Korea Utara sedang dalam tahap akhir persiapan peluncuran satelit dan saat ini sedang melakukan inspeksi pada mesin dan perangkat peluncuran.
“Tampaknya Korea Utara menerima panduan teknis dari Rusia, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan peluncurannya. Namun, mereka masih menghadapi tantangan dari segi teknologi dan pendanaan. Masuknya kembali rudal balistik antarbenua (ICBM) dan beberapa teknologi hulu ledak belum diamankan,” kata Yoo, mengutip NIS.
Para pejabat AS sebelumnya telah memperingatkan Korea Utara bahwa mereka akan “membayar konsekuensinya” jika negara tersebut memberikan senjata kepada Moskow untuk digunakan melawan Ukraina.