Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Gempa Nepal, Ribuan Orang Habiskan Malam di Luar Ruangan dalam Cuaca Dingin

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 06 November 2023 |08:03 WIB
Gempa Nepal, Ribuan Orang Habiskan Malam di Luar Ruangan dalam Cuaca Dingin
Ribuan orang menghabiskan malam di luar saat cuaca dingin akibat gempa bumi di Nepal (Foto: Reuters)
A
A
A

NEPAL – Di wilayah perbukitan terpencil di Nepal barat, ribuan orang terpaksa menghabiskan malam yang sangat dingin di luar rumah setelah rumah mereka rusak akibat gempa bumi kuat pada Jumat (3/11/2023).

Secara keseluruhan, 157 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka akibat gempa tersebut.

Para pejabat mengatakan misi pencarian dan penyelamatan akan segera berakhir.

Fokusnya sekarang adalah menyediakan tempat berlindung bagi para tunawisma dan mengatur pasokan penting. Namun tim penyelamat mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak memiliki cukup tenda.

Ribuan orang yang kehilangan rumah mereka tidur di udara terbuka atau di tenda darurat dalam suhu yang sangat dingin sepanjang malam.

Salah satu korban, yang kehilangan saudara perempuannya akibat gempa bumi, menceritakan kesedihannya.

"Kami terpaksa hidup dalam situasi ini. Kami kehilangan segalanya. Tidak ada makanan dan tempat berlindung. Saudara perempuan saya meninggalkan kami semua. Kami memerlukan bantuan,” terangnya.

Upaya bantuan dipusatkan di wilayah yang lebih terpencil di dua distrik yang paling parah terkena gempa berkekuatan 6,3 skala Richter - Jajarkot dan Rukum West.

Kisah-kisah tentang pengalaman yang mengerikan, penyelamatan diri yang ajaib, dan kehilangan anggota keluarga dan teman yang menyedihkan terus bermunculan.

Baljit Mahar, yang kehilangan putranya yang berusia tujuh tahun, adalah salah satunya.

“Kami tidak dapat menyelamatkannya, sementara enam anggota keluarga lainnya dapat segera keluar setelah gempa mengejutkan kami dari tidur kami,” kata Mahar kepada Reuters di desa terpencil Chiuri di distrik Jajarkot yang berbukit.

Dia menarik tubuh putranya dari reruntuhan rumah satu lantai yang terbuat dari lumpur dan batu.

“Semua harta benda dan pakaian saya ada di bawah puing-puing, saya tidak punya apa-apa,” lanjutnya.

Korban selamat lainnya dari Rukum, Baljeet BK, memohon bantuan pemerintah untuk melindungi para tunawisma.

"Tidak ada makanan untuk dimakan dan tidak ada tempat berteduh. Orang-orang tinggal di luar di tempat terbuka. Kami harus tetap berada di cuaca dingin ini. Seluruh rumah telah musnah,” terangnya.

Di wilayah Jajarkot yang paling terkena dampak, persiapan sedang dilakukan untuk kremasi massal orang-orang yang meninggal akibat gempa.

Masyarakat tidak hanya menderita karena kehilangan orang yang dicintai, tetapi juga takut akan kemungkinan terjadinya gempa susulan lagi.

Di Jajarkot dan Rukum Barat, para pejabat telah meminta masyarakat untuk menjauh dari rumah mereka.

Lebih dari 250 gempa susulan telah melanda wilayah tersebut sejak Jumat 93/11/2023). Menurut Pusat Penelitian dan Pengukuran Gempa Nasional, enam gempa susulan berkekuatan di atas 4 skala Richter.

Pemerintah Nepal telah setuju untuk menerima bantuan dari negara-negara sahabat dan berjanji untuk membangun kembali daerah yang terkena dampak dalam waktu satu tahun.

Pihak berwenang juga mengatakan bahwa mereka akan memberikan perawatan gratis di rumah sakit bagi korban cedera.

Mereka mendesak masyarakat untuk mewaspadai telepon palsu yang menawarkan bantuan.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement