JAKARTA - Kongres Pemuda kedua yang melahirkan Sumpah Pemuda pada 1928 merupakan kelanjutan dari konferensi serupa yang diadakan dua tahun sebelumnya. Salah satu tokoh yang berperan penting dalam penyelenggaraan Kongres Pemuda yang berlangsung pada 30 April – 2 Mei 1926 adalah Mohammad Tabrani, ketua Kongres Pemuda Pertama.
Mohammad Tabrani giat menyerukan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan oleh kaum terpelajar Bumiputra. Tabrani bahkan dianggap sebagai pencetus pertama nama bahasa Indonesia. Ia pun dijuluki sebagai Bapak Bahasa Indonesia.
Tulisan ini akan akan membahas sosok Mohammad Tabrani, yang pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2023 mendapatkan anugerah Pahlawan Nasional. Berikut ulasannya:
Mohammad Tabrani Soerjowitjitro, lahir pada 10 Oktober 1904 di Pamekasan, Madura. Lahir dari pasangan M.Soerowitjitrodan Siti Aminah, Tabrani merupakan salah satu dari delapan bersaudara dan mengenyam pendidikan sekolah dasar. Kebetulan, ayah Tabrani adalah seorang pegawai negeri sipil.
Buku autobiografinya, Anak Nakal Banyak Akal (1979), mencatat pendidikan Tabrani dimulai dari tingkat HIS di Pamekasan pada 1910. Pada 1917, Tabrani melanjutkan pendidikannya di Mulo Praban, Surabaya.
Pada kelas 1, ia terpilih sebagai anggota Jong Java cabang Surabaya. Setahun kemudian, ia telah menghadiri Kongres Jong Java di Solo.
Setelah lulus dari MULO, Tabrani melanjutkan studinya di AMS di Bandung. Di kota inilah ia bergabung dengan sebuah organisasi pergerakan rahasia bernama Orde der Dienaren van Indie.
Organisasi yang memiliki visi kemerdekaan Indonesia ini beranggotakan 50 orang, termasuk Mohammad Yamin, Supomo, dan Salmidi Mangunsarkoro.