JAKARTA- Mengulik profil almarhum Bataha Santiago, Sulawesi Utara yang bakal mendapatkan gelar pahlawan nasional dari Presiden Joko Widodo. Adpaun gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh saat peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2023.
Salah satunya adalah Bataha Santiago yang merupakan raja ketiga Kerajaan Manganitu. Dia pun berani melawan tentara Belanda yang saat Indonesia masih dalam negara jajahan.
Berikut profil almarhum Bataha Santiago:
Dia disekolahkan oleh ayahnya di Universitas Santo Thomas Manila, Filipina pada tahun 1666 (saat itu dia sudah berumur 44 tahun) dan menyelesaikan kuliahnya empat tahun kemudian. Sepulangnya dari Filipina, dia lalu dinobatkan sebagai raja di Kerajaan Manganitu dan selama lima tahun ia memegang tampuk kekuasaan.
Jasa yang dilakukan oleh Bataha Santiago yakni saat menolak perjanjian perdagangan dengan VOC Belanda (Vereenigde Oost Indische Compagnie) yang bermaksud menguasai perdagangan rempah-rempah di Kepulauan Nusa Utara.
VOC kecewa dan marah dan Santiago pun telah siap dengan segala akibatnya. Kalimatnya yang terkenal yang disampaikan ketika ia mengumpulkan para pejabat kerajaan dan semua pihak yang terkait maupun yang akan melibatkan diri melawan VOC adalah “I kite mendiahi wuntuang ‘u seke, nusa kumbahang katumpaeng.” Kalimat itu berarti kita harus menyiapkan pasukan perang, negeri kita jangan dimasuki musuh.