Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cerita Petani Lingkar Tambang Bukit Asam Manfaatkan PLTS Irigasi Untuk Tingkatkan Produksi Padi

Wahyudi Aulia Siregar , Jurnalis-Rabu, 15 November 2023 |13:12 WIB
Cerita Petani Lingkar Tambang Bukit Asam Manfaatkan PLTS Irigasi Untuk Tingkatkan Produksi Padi
A
A
A

Bachtiar dan 22 orang anggota Kelompok Tani Raja Makmur memiliki lahan sawah seluas 11,5 hektare. Namun kini baru 4 hektare lahan mereka yang ditanami. Mereka juga sudah menikmati beberapa kali panen pasca keberadaan PLTS Irigasi tersebut.

"Setiap kali panen, seperti saya lahan 3000 meter atau 1/4 hektare, itu bisa sampai 30 karung gabah kering (ukuran 50 kilogram). Kalau jumlah panennya sama saja tapi karena saat ini sudah ada PLTS Irigasi ini, kita bisa panen berkali-kali, jadi produksi kita bisa naik sampai 3 kali lipat. Ini sangat membantu kami," tambahnya.

PLTS Irigasi Karang Raja dibangun oleh PT Bukit Asam Tbk (PTBA) di atas lahan seluas 25x15 meter di bantaran Sungai Enim. Pembangunan PLTS Irigasi ini telah dimulai sejak September 2021 dan operasionalnya telah dimulai sejak 14 Februari 2023. PLTS ini secara resmi diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat tepat pada Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2023 lalu.

Asisten Manager Sustainable Community Development PTBA, Dewa Made Dwi Parmana, mengatakan PLTS Irigasi Karang Raja memiliki 76 modul (panel surya) yang masing-masing berkapasitas 500 Wattpeak (Wp) dengan total kapasitas mencapai 38 Kilowatt peak (kWp).

Listrik yang dihasilkan PLTS Irigasi ini mampu menghidupkan 2 unit pompa irigasi berkapasitas 20 liter per detik dengan head mencapai 35 meter. Pompa menyedot air sungai sejauh 1,29 kilometer (km) ke bak penampungan (reservoir) yang kemudian didistribusikan ke sawah warga.

"Petani yang menerima manfaat PLTS Irigasi Karang Raja ini mencapai 121 orang dengan luas lahan sawah mencapai 35 hektare," sebutnya.

PLTS Irigasi Karang Raja dibangun dengan anggaran senilai Rp 1,3 miliar lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Bukit Asam. Pembangunan melibatkan konsultan dan tenaga ahli serta masyarakat lokal di Muara Enim.

"Setelah dibangun, kemudian masyarakat dilatih untuk secara mandiri dapat mengelola PLTS Irigasi ini. Sehingga mereka tidak bergantung pada kita. Saat ini PLTS Irigasi ini sudah sepenuhnya dikelola oleh warga secara swadaya. Masyarakat menyisihkan sebagian hasil panennya untuk dijual dan membiayai PLTS Irigasi ini," sambung Made.

PLTS Irigasi Karang Jaya ini juga kini telah dimonetisasi. Selain untuk mengairi sawah warga, airnya juga kini dijual kepada pengusaha tambang batubara kecil yang ada di Muara Enim. Air itu dimanfaatkan para pengusaha tambang itu untuk menyiram areal tambang mereka guna mengurangi debu yang mengganggu jalannya produksi.

"Padi itu kan membutuhkan air banyak saat awal masa tanam. Menjelang panen kan konsumsinya sedikit. Nah kelebihan air yang harusnya disalurkan ke sawah, dialihkan ke pertambangan swasta. Uang hasilnya dijadikan pendapatan untuk biaya pengelolaan dan juga perbaikan pompa dan pembangkit listriknya. Sehingga ini memberikan nilai tambah bagi masyarakat," jelas Made.

Selain PLTS Irigasi Karang Raja, PT Bukit Asam (Tbk) juga memiliki 5 PLTS Irigasi lainnya di sekitar lingkar tambang mereka. Yakni PLTS Talawi Mudik di Sawahlunto, Sumatra Barat; PLT Trimulyo di Pesawaran, Lampung; PLTS Tanjung Raja di Muara Enim, Sumatra Selatan; PLTS Nanjungan di Lahat, Sumatra Selatan, dan PLTS Rejosari Mataram di Lampung Tengah, Lampung. Total kapasitas terpasang 6 PLTS irigasi ini mencapai 192 kWp.

Setelah bantuan PLTS Irigasi ini, kata Made, PT Bukit Asam juga sedang menggalakkan penanaman padi organik dan beras merah. Sebanyak 4 hektare lahan pertanian dari kelompok tadi yang dipimpin Bahtiar telah dijadikan percontohan.

"Ini menjadi keberlanjutan setelah bantuan PLTS Irigasi ini. Kita beli sebagian untuk dijadikan bibit yang kemudian menjadi unggulan kita di PTBA," pungkasnya.

Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Suherman, mengatakan pembangunan PLTS irigasi merupakan upaya PTBA untuk mendorong pemanfaatan energi terbarukan, memberdayakan masyarakat, sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Sejalan dengan Noble Purpose (tujuan mulia) PTBA sebagai anggota Grup MIND ID, yaitu membangun peradaban, meningkatkan kesejahteraan, dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.

“PLTS irigasi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga mendorong pertanian yang lebih ramah lingkungan sehingga mampu mengurangi emisi karbon," tukasnya.

Komitmen PT Bukit Asam untuk terus mendorong perekonomian masyarakat itu didukung pula oleh kinerja perseroan yang cukup baik dalam 9 bulan pertama tahun 2023. Perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 3,8 triliun. Dari sisi pendapatan, PTBA membukukan sebesar Rp 27,7 triliun. Total aset perusahaan per 30 September 2023 sebesar Rp 36,0 triliun.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement