JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bencana banjir melanda tiga daerah di Sumatera Utara (Sumut). Banjir terjadi di Kota Medan, Kota Tebing Tinggi, dan Kabupaten Batubara akibat hujan dengan intensitas tinggi. Akibat kejadian ini, lebih dari 13 ribu warga terdampak.
“Hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah di Kota Medan menggenangi sejumlah rumah warga. Kenaikan debit air secara tiba-tiba memaksa sekitar 845 warga mengungsi ke tempat ibadah dan sekolah terdekat,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin (13/10/2025).
Aam-sapaan Abdul Muhari-menyebutkan, bencana tersebut melanda delapan kecamatan dan delapan belas kelurahan, yakni Kecamatan Medan Maimun (Kelurahan Aur, Sei Mati, Suka Raja, Hamdan, dan Kampung Baru); Kecamatan Medan Johor (Kelurahan Kwala Bekala, Pangkalan Masyhur, dan Gedung Johor); Kecamatan Medan Petisah (Kelurahan Petisah Tengah); Kecamatan Medan Polonia (Kelurahan Sari Rejo, Anggrung, dan Polonia); Kecamatan Medan Labuhan (Kelurahan Sei Mati, Martubung, dan Pekan Labuhan); Kecamatan Medan Selayang (Kelurahan Beringin); Kecamatan Medan Baru (Kelurahan Titi Rantai); dan Kecamatan Medan Amplas (Kelurahan Bangun Mulia).
“Berdasarkan data sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, sebanyak 3.799 kepala keluarga atau 10.841 jiwa terdampak dan 3.361 rumah terendam banjir,” kata Aam.
Sebagai langkah awal, BPBD Kota Medan bersama instansi terkait segera melakukan pendataan, pemantauan, dan penanganan di lokasi kejadian. Petugas di lapangan membantu evakuasi sebanyak 69 warga terdampak banjir serta mendata kebutuhan mendesak masyarakat di pengungsian. Hingga Minggu (12/10), air masih menggenangi rumah warga. Masyarakat di sekitar lokasi banjir diimbau agar tetap siaga apabila terjadi kenaikan debit air secara tiba-tiba.