Salah satu kunci kepemimpinan, menurut Alam adalah mendengar dengan ikhlas dan menghargai. "Karena bicara itu mudah, tapi mendengar dan bertanya itu sulit," lanjut Alam.
Selain itu, Alam pun selalu jadikan orang yang ditemukannya sebagai mentor dalam melalui banyak proses pembelajaran dirinya untuk memperoleh informasi dari orang yang lebih senior dan berpengalaman, karena menurutnya manusia itu belajar sepanjang hidup.
Lanjutnya, Alam pun menjadikan kedua orang tuanya sebagai panutan dan mentor pertama dalam hidupnya.
"Mentor yang paling tepat yakni orang tua sebagai madrasah pertama. Saya kerap berdiskusi bersama kedua orang tua, salah satunya mengenai rencana yang akan saya lakukan seperti saat saya ngedevelop tim esport dan organisasi saya datang ke orang tua untuk minta saran dan baiknya seperti apa," kata Alam.
Ditanya soal hambatan yang dihadapi, Alam paham apabila dirinya punya kelemahan, tapi dari kelemahan itu Alam paham kalau dirinya butuh orang lain untuk melengkapi kelemahannya.
"Karena dalam menjalankan sesuatu butuh bantuan, jangan pernah merasa saya paling hebat karena sedikit apapun saat kita mulai berkarya pasti butuh orang lain, gak mungkin sendiri," jawab Alam.
Untuk memperbaiki hambatan yang dihadapinya, Alam yakin apabila berjaring akan memperkuat ilmu dan pengalaman untuk mendorong diri lebih baik lagi.
"Saat kita mulai berjejaring banyak ilmu baru yang di dapatkan, wawasan kita lebih luas dan ketemu yang lebih senior kita bisa banyak belajar untuk menduplikasikan dan aplikasikan pengalaman dari senior itu dalam kehidupan kita," kata Alam.
Alam berpesan untuk senantiasa menjaga semangat dalam melanjutkan apa yang sudah dibangun baik saat ini, karena tidak akan ada regenerasi yang berkelanjutan apabila anak muda tidak menjaga antusiasmenya dalam menjadi seorang pemimpin.
"Jangan terus bertumpu pada pemimpin sebelumnya, keberlanjutan bangsa itu tidak akan ada kalau kita tidak punya kepedulian, maka, harus kita jaga betul semangat kepemimpinan agar kita punya satu tujuan, yakni bermanfaat bagi orang lain," pungkas Alam.
Sementara, dalam kesempatan tersebut Sandiaga S Uno merasa senang atas kegiatan tersebut. "Saya seneng banget kumpul, kalian adalah generasi sandwich yang merupakan generasi yang terjepit antara membiayai orang tua dan adik-adiknya, dimana kita jadi tumpuan keluarga," kata Sandi.
Sandi menjelaskan saat ini kebanyakan dari peserta merupakan generasi perintis yang sedang berjuang. Sandi yakin semua anak muda bisa sukses, sebab peluang terbuka lebar di era teknologi dan digitaliasasi saat ini.
"Mindset kewirausahaan itu ada di anak muda, saya yakin apabila anak muda mau kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas rezeki tidak akan pernah tertukar," pungkas Sandi.
(Fakhrizal Fakhri )