Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Sejarah dan Asal Usul Cilincing, Pernah Jadi Tempat Singgah 12.000 Tentara Inggris

Clarissa Andarini , Jurnalis-Jum'at, 15 Desember 2023 |15:35 WIB
Sejarah dan Asal Usul Cilincing, Pernah Jadi Tempat Singgah 12.000 Tentara Inggris
A
A
A

JAKARTA - Daerah Cilincing merupakan salah satu kecamatan yang berperan cukup penting di wilayah Jakarta Utara. Karena kecamatan ini memiliki lokasi strategis yang terletak di sebelah timur Pelabuhan Tanjung Priok.

Bagaimana sejarah dan asal usul daerah Cilincing Jakarta Utara ? mengapa daerah tersebut dinamai demikian ?

Dikenal sebagai daerah yang terletak di samping laut, Cilincing berasal dari kata Ci dan Calincing. Jika diartikan dalam bahasa Sunda arti kata Ci yatu sumber aliran air atau sungai.

Sementara arti kata calincing berasal dari nama salah satu jenis pohon yang banyak tumbuh di daerah tersebut, pohon tersebut merupakan tanaman belimbing wuluh atau nama lainnya averrhoa carambola. Sehingga ketika kedua kata tersebut digabung menjadi Cilincing.

Cilincing telah menjadi salah satu wilayah inti sejak zaman kolonialisme Belanda. Tepatnya daerah ini dijadikan sebagai tempat pelabuhan dan transit kapal maupun bagi ABK (Anak Buah Kapal).

Sejarah yang paling melekat pada daerah Cilincing adalah mendaratnya pasukan Inggris di Jakarta pada tahun 1811. Pada kala itu pasukan tentara Inggris yang berjumlah sekitar 12.000 tentara, mendaratkan kapalnya di wilayah Cilincing. Kedatangan pasukan Inggris membuat pasukan Belanda dipukul mundur. Kemudian Thomas Stamford Raffles seorang kewarganegaraan Inggris, menjabat menjadi salah satu Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari tahun 1811-1815.

Selain dikenal karena dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Terdapat salah satu bangunan bersejarah yang terletak di daerah tersebut, yaitu Landhuis atau disebut juga rumah kongsi Cilincing yang dibangun oleh Justinus Vinck pada tahun 1740. Bangunan tersebut saat ini masih ada di daerah Cilincing, walaupun kondisinya sudah tidak baik.

Selain itu terdapat rumah kedua yaitu Landhuis Vredestein yang dibangun pada tahun 1750. Rumah ini dibangun oleh Nicholas Hartings yang merupakan Gubernur Pantai Utara Jawa.

Saat ini wilayah Cilincing merupakan salah satu kecamatan dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi di kawasan Jakarta Utara. Setidaknya terdapat 21.574 jiwa yang tinggal di wilayah ini, dan terdiri dari berbagai campuran ras dan suku. Suku yang mendominasi di daerah Cilincing yaitu masyarakat Batak, dan sebagian lainnya berasal dari keturunan Tionghoa, Minangkabau, Bugis dan suku-suku lain.

Kecamatan Cilincing juga memiliki kelurahan terbanyak, dimana terdapat 7 kelurahan yang diantaranya. Kelurahan Kali Baru, Kelurahan Cilincing, Kelurahan Semper Barat, Kelurahan Semper Timur, Kelurahan Sukapura, Kelurahan Rorotan, dan Kelurahan Marunda.

Berkembang dengan cukup pesat, saat ini Kecamatan Cilincing dikenal juga dengan daerah macet dan padat penduduk. Selain dipenuhi dengan keramaian kendaraan pribadi masyarakat, daerah ini juga kerap diramaikan oleh kendaraan proyek dan truk-truk besar yang membawa kontainer bermuatan besar.

Demikianlah sejarah dan asal usul daerah Cilincing, Jakarta Utara. Walaupun saat ini telah jarang ditemukan pohon belimbing wuluh di daerah ini. Namun, nama Cilincing sudah sangat melekat pada wilayah ini.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement