Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ancaman Tsunami Dahsyat, BMKG: Negara Kawasan Samudera Hindia Harus Perkuat Kolaborasi

Binti Mufarida , Jurnalis-Senin, 18 Desember 2023 |09:27 WIB
Ancaman Tsunami Dahsyat, BMKG: Negara Kawasan Samudera Hindia Harus Perkuat Kolaborasi
Ilustrasi Tsunami Dahsyat
A
A
A

 

JAKARTA -Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mendorong penguatan kerjasama dan kolaborasi negara-negara di kawasan Samudera Hindia untuk menghadapi bencana gempabumi dan tsunami yang dapat sewaktu-waktu terjadi.

Demikian diungkapkan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat membuka “Webinar of Lessons Learnt during Exercise Indian Ocean Wave 2023” yang diselenggarakan Inter-Governmental Coordination Group for Indian Ocean Tsunami Warning and Mitigation System (ICG/IOTWMS).

“Tsunami Aceh 2004 silam menjadi pelajaran bagi negara-negara di kawasan Samudera Hindia bahwa tsunami yang terjadi tiba-tiba berdampak fatal bagi negara-negara di kawasan tersebut dan menyebabkan banyak korban jiwa,” ungkap Dwikorita dalam keterangannya, dikutip Senin (18/12/2023).

Dwikorita yang juga menjabat sebagai Chair of ICG/IOTWMS ini menyebut bahwa Samudera Hindia merupakan salah satu wilayah di dunia yang sangat rawan terhadap tsunami. Diterangkan, Samudera Hindia terdiri dari dua zona subduksi yang dapat menyebabkan tsunami di seluruh samudera.

Maka dari itu, ancaman tersebut, kata dia, harus diantisipasi dengan membangun kapasitas seluruh negara agar dapat merespon potensi tsunami secara tepat waktu. Utamanya dalam peningkatan pemahaman dan kesadaran masyarakat, serta peningkatan keterjangkauan informasi kepada masyarakat.

Salah satu cara cara meningkatkan kesiap-siagaan masyarakat terhadap ancaman tsunami, tambah Dwikorita, yakni dengan membentuk Tsunami Ready Community.

“Dengan kerjasama dan kolaborasi yang kuat diharapkan seluruh negara mampu memberikan layanan warning tsunami pada masyarakat termasuk yang disebabkan oleh faktor selain gempabumi tektonik dan juga warning tsunami untuk wilayah non-subduksi gempabumi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dwikorita mengatakan bahwa di tahun 2023, telah dilaksanakan Indian Ocean Wave Exercise 2023 (IOWave23) dengan empat skenario yakni pada tanggal 8, 11, 18, dan 25 Oktober 2023.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement