GAZA - Seorang wanita Palestina Iman Al-Masry melahirkan empat bayi kembar secara prematur saat berada di kamp pengungsian Gaza. Satu anak masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit karena kondisinya sedabg kritis.
Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza menyebutkan, saat ini, ada 50 ribu wanita hamil tinggal di pusat pengungsian tanpa makanan atau layanan kesehatan. Dari jumlah tersebut sekitar 180 ibu hamil lainnya melahirkan setiap hari dalam kondisi yang tidak aman dan tidak manusiawi.
Seperti yang dialami Iman Al-Masry. Dia terpaksa melahirkan dengan cara menjalani operasi caesar darurat pada usia kandungan delapan bulan. Tiga dari empat bayi tersebut bisa kembali bersamanya ke tempat penampungan, tetapi satu bayi harus berada di unit neonatal untuk perawatan.
Iman melahirkan lebih awal dari jadwal karena stres yang meningkat selama berada di kamp pengungsian. Dia dipaksa meninggalkan rumahnya akibat aktivitas pemboman Israel yang tiada henti, demikian dilaporkan middleeastmonitor.
Bersama dengan ibu yang telah melahirkan atau sedang hami, Iman berada dalam kesulitan mendapatkan makanan dan air yang cukup. Mereka dia berada dalam kesulitan mendapatkan makanan dan air yang cukup, sehingga membahayakan kesehatan bayinya yang belum lahir.