Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kiai-Kiai di Sukabumi Titipkan Harapannya pada Mahfud MD

Jonathan Simanjuntak , Jurnalis-Kamis, 28 Desember 2023 |03:25 WIB
Kiai-Kiai di Sukabumi Titipkan Harapannya pada Mahfud MD
Mahfud MD (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menghadiri silaturahmi kiai-koai se-Sukabumi Raya dan Cianjur di Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Hidayah, Sukabumi. Dalam kunjungan itu Mahfud justru dititipkan harapan oleh para kiai yang hadir.

Mahfud dalam kesempatan itu sempat mengingatkan larangan untuk melakukan kampanye. Namun Kyai yang hadir justru banyak menitipkan harapan.

Salah satunya datang dari Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin. Ia mengatakan bahkan banyaknya kyai yang mendukung Mahfud membuatnya percaya Mahfud akan memprioritaskan pondok pesantren.

"Alhamdulillah bertemu sama Wakil Presiden, saya amanat harus jadi, karena yang mengusung atau mendukung bapak kebanyakan alim ulama, kiai-kiai, sehingga kalau jadi harus memprioritaskan pondok pesantren," kata Pimpinan Ponpes Nurul Hidayah, KH Ujang Jamaludin, Rabu (27/12/2023).

Kiai lainnya yaitu Ade Ismail yang datang dari Cianjur juga memuji kecerdasan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut. Ia berharap Mahfud memberikan keberpihakan terhadap pesantren.

"Sehingga, kemudian kebijakannya berpihak terhadap keberadaan pesantren, berpihak secara utuh terhadap pondok pesantren," ujar Ade.

Sementara, Kiai Aan Hamdan yang datang dari Kabupaten Sukabumi juga memuji sosok Mahfud yang berani. Dalam kesempatan itu ia berharap Mahfud mampu memikirkan honor para guru ngaji.

"Tentang honor guru ngaji, Pak. Kami di desa mungkin ada beberapa kiai belum mendapat itu, Pak. Mohon, kalau bapak nanti jadi Wakil Presiden, ada Peraturan Presiden yang jelas dan jangan sampai dipersulit, Pak," kata Aan.

Menjawab keluh kesah para kiai tersebut, Mahfud sepakat kalau guru-guru mengaji atau guru-guru di pesantren seharusnya memang mendapatkan gaji. Mahfud yakin bahwa guru di pesantren juga melahirkan orang-orang yang hebat di Indonesia.

"Saya ini lulusan madrasah, jadi pejabat tinggi, gaji besar, masa guru saya, guru madrasah tidak digaji. Wong mereka sudah mendidik orang banyak jadi orang hebat-hebat, kita carikanlah dana, aturan bisa diubah," ujar Mahfud.

(Angkasa Yudhistira)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement