Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menambang Emas hingga Berburu Gajah Jadi Pekerjaan Masyarakat di Masa Kerajaan Tarumanagara

Avirista Midaada , Jurnalis-Selasa, 09 Januari 2024 |05:34 WIB
 Menambang Emas hingga Berburu Gajah Jadi Pekerjaan Masyarakat di Masa Kerajaan Tarumanagara
Illustrasi (foto: dok Okezone)
A
A
A

KEHIDUPAN masyarakat di Kerajaan Tarumanagara konon tak bisa dilepaskan dari perburuan hewan dan pertanian. Konon selain perburuan hewan, pertambangan, perikanan, dan perniagaan termasuk mata pencarian penduduk, di samping pertanian, pelayaran, dan peternakan, juga menjadi sandaran ekonomi masyarakat Tarumanagara.

Menariknya, ada berita mengenai perburuan hewan liar berupa gajah dan badak di wilayah Kerajaan Tarumanagara. Gajah-gajah itu konon diambil gadingnya untuk diperdagangkan, sedangkan untuk badak mereka mengambil culanya untuk dijual, dikutip dari "Sejarah Nasional Indonesia II : Zaman Kuno". Sementara di sektor perikanan, barangkali dapat disimpulkan dari berita yang mengatakan, bahwa kulit penyu juga termasuk barang dagangan yang banyak digemari saudagar - saudagar Cina.

Di sisi lain, wilayah Tarumanagara dijelaskan, konon memiliki sejumlah tambang emas dan perak yang menjadi salah satu penghasilan utama di daerah itu. Karena semuanya itu disebutkan sebagai barang dagangan, dengan sendirinya tidak perlu disangsikan lagi bahwa perniagaan juga merupakan salah satu mata pencarian penduduk.

Sementara itu, kemungkinan tentang adanya pertanian dan peternakan sebagai mata pencarian, dapat diperoleh berdasarkan sumber-sumber prasasti, terutama prasasti Tugu yang terlengkap dari semuanya itu. Pada prasasti ini disebutkan usaha pembuatan saluran yang dilakukan pada tahun ke-20 pemerintahan raja Purnawarman.

Salah satu kegunaan di antaranya solusi mengatasi banjir yang selalu melanda daerah pertanian di sekitar wilayah Tarumanagara.Di samping itu, juga ditemukan beberapa alat terbuat dari batu yang erat sekali hubungannya dengan usaha pertanian dan perladangan.

Di bidang usaha peternakan, memang belum ada yang jauh untuk meyakinkan kemajuannya. Hanya berupa berita prasasti Tugu tentang pemberian hadiah seribu ekor sapi kepada para brahmana, belum memberikan jaminan bahwa pada masa itu memang sudah ada usaha peternakan yang memungkinkan hal itu terlaksana.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement