Lanjut Suharyanto, enam orang yang dicari ini tergolong susah, namun tim akan terus mencari sesuai dengan protokol. “Kita akan mencari selama tujuh hari, pencarian cukup susah karena tertimbun longsor kemudian disertai banjir. Jika hari itu sudah lewat kita akan bernegosiasi dengan keluarga korban,” terangnya.
Sementara Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya intensitas hujan yang cukup tinggi dengan durasi lebih dari 12 jam. “Pemprov Sumbar menaksir kerugian sementara mencapai Rp226 miliar lebih,” katanya.
BACA JUGA:
Saat ini bantuan sudah diberikan dan dapur umum sudah didirikan untuk korban banjir. Mahyeldi juga mengatakan selain penyebab bencana ini akibat curah hujan tinggi didukung penggundulan hutan. “Dari hasil pendataan di lapangan, kami menemukan beberapa titik di kawasan longsor terjadi penggundulan hutan dan deformasi. Bangunan penahan dinding sungai rusak dan sejumlah faktor lainnya,” tuturnya.
Bencana hidrometeorologi terjadi akibat saluran drainase yang kurang berfungsi dengan baik sehingga terjadi penyumbatan di beberapa titik. Selain itu, pembangunan infrastruktur dan pemukiman warga yang tidak memperhatikan tata ruang wilayah.
(Qur'anul Hidayat)