ISRAEL - Di Israel, Druze diakui secara resmi sebagai entitas keagamaan terpisah yang memiliki tradisi sendiri.
Berdasarkan Pew Research Center, Druze dapat ditemukan di berbagai negara, yakni Suriah, Lebanon, Israel dan Yordania. Di Israel, Druze aktif dalam kegiatan publik. Sebagian besar tinggal di bagian utara Galilea, Carmel, dan Dataran Tinggi Golan.
Perlu disadari, bahwa selain aktif dalam kegiatan publik, para pengikut Druze tunduk pada wajib militer. Militer di Israel memiliki unit khusus Druze yang disebut Herev atau batalion pedang.
Sama halnya kelompok Kurdi, Druze dipisahkan oleh perbatasan yang dibuat setelah Kesultanan Ottoman pecah pada awal 1920-an. Keunikan Druze yakni menggabungkan unsur-unsur Islam, Hindu, dan filsafat Yunani Klasik. Tidak hanya itu, tradisi mereka berasal dari abad ke-11.
Melansir Britannica, Druze berasal dari Mesir, sebagai bagian dari aliran Syiah Isma īlī pada masa pemerintahan khalifah Fāṭimid, al-Ḥākim bi-Amr Allāh. Diketahui pemberian nama Druze dilakukan oleh seorang pengkhotbah awal, Muhammad bin Ismail Nashtakin ad-Darazī. Meskipun menolak pandangan ad-Darazi sebagai bid'ah, mereka menggunakan nama tersebut.
Mengutip sumber lain, kegiatan Druze dilakukan secara rahasia dan tertutup, dan dikenal sebagai Sesi Kebijaksanaan. Tidak hanya itu, mereka tidak mengizinkan perpindahan agama, baik keluar maupun masuk.
Konsep Druze tentang Ketuhanan dinyatakan sebagai konsep kesatuan yang ketat dan tanpa kompromi. Doktrin utama mereka menyatakan bahwa Tuhan adalah transenden dan imanen.