JAKARTA - Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah berpotensi dirayakan serentak pada Rabu 10 April 2024. Hal ini diketahui berdasarkan analisis prediksi posisi ketinggian hilal saat terbenam matahari pada 9 April nanti oleh BMKG dan peniliti BRIN.
Pemerintah melalui Kementerian Agama akan menentukan Idul Fitri 1445 Hijriah melalui sidang isbat pada 9 April mendatang, setelah melihat langsung ketinggian hilal saat matahari terbenam.
Tapi, Persyarikatan Muhammadiyah telah memutuskan lewat metode hisab hakiki wujudul hilal bahwa Lebaran 2024 jatuh pada 10 April.
BACA JUGA:
Sebelumnya penentuan 1 Ramadhan 1445 Hijriah memang berbeda, karena pemerintah menetapkan awal puasa jatuh pada 12 Maret 2014. Sementara Muhammadiyah memutuskan sehari lebih awal yakni 11 Maret.
Nah, untuk Idul Fitri 1445 Hijriah ada peluang dirayakan seragam atau tanpa perbedaan tanggalnya yaitu pada 10 April, mengingat prediksi posisi hilal pada 9 April diperkirakan mencapai kriteria yang dipakai pemerintah.
Ketinggian hilal
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dalam keterangan resminya, Rabu 20 Maret 2024, memprakirakan ketinggian hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada 9 April nanti berkisar antara antara 4,88 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 7,63 derajat di Sabang, Aceh.
Sementara, elongasi geosentris di Indonesia saat Matahari terbenam pada 9 April 2024, berkisar antara 8,39 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 10,22 derajat di Sabang, Aceh.
BACA JUGA:
Artinya, dari prediksi BMKG maka pada 9 April 2024 ketinggian hilal telah melebihi kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura). Di mana, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.
Nah, jika dilihat dari prediksi BMKG, maka Hari Raya Idul Fitri berpotensi serentak jatuh pada 10 April 2024.
Sebelumnya Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin juga memprediksi Idul Fitri 1445 Hijriah akan jatuh pada 10 April, artinya tak ada perbedaan antara Muhammadiyah dan pemerintah.
"Kemungkinan untuk bisa terjadinya rukyat pada 9 April itu kemungkinan besar akan berhasil. Sehingga nanti insyaAllah idul fitri bisa seragam tanggal 10 April," kata Thomas.
BACA JUGA:
Menurut dia, pada posisi bulan di wilayah Indonesia saat itu bisa 6 derajat, elongasinya sekitar 8 derajat lebih. Sehingga di wilayah Indonesia itu sudah memenuhi kriteria MABIMS, dengan kriteria 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
"Sehingga untuk memenuhi elongasi tersebut, kemungkinan untuk bisa terjadinya rukyat pada 9 April itu kemungkinan besar akan berhasil, akan ada saksi sehingga pada saat sidang 9 april diputuskan bahwa Idul Fitri pada tanggal 10 (April 2024)," tutur dia.
(Salman Mardira)