Peringatan tersebut mencakup wilayah barat daya kota Korsor, sekitar 4 km (2,5 mil) selatan jembatan Great Belt, yang melintasi selat tersebut. Jembatan itu tetap terbuka untuk lalu lintas.
Kementerian pertahanan mengatakan rudal tersebut mengandung 150 kg bahan peledak, dan menambahkan bahwa rudal tersebut tidak bersenjata dan tidak akan meledak jika jatuh ke laut.
Dalam pernyataan selanjutnya, kementerian tersebut mengatakan para spesialis telah melakukan sejumlah tes berbeda dan setelah itu ditetapkan bahwa booster tersebut tidak dipersenjatai dan tidak ada lagi risiko bahwa rudal tersebut dapat diluncurkan.
Insiden di selat Great Belt terjadi di akhir minggu yang sulit bagi angkatan laut Denmark.
Pada Rabu (3/4/2024), kepala pertahanan, Jenderal Flemming Lentfer, dipecat karena gagal melaporkan sistem persenjataan yang tidak berfungsi di kapal fregat Denmark, Iver Huitfeldt, di Laut Merah.
Menteri Pertahanan Denmark, Troels Lund Poulsen, mengatakan dia telah kehilangan kepercayaannya pada Lentfer, yang tidak memberi tahu kementerian pertahanan bahwa radar dan sistem rudal fregat tersebut gagal karena diserang oleh pesawat tak berawak yang dikendalikan oleh militan Houthi.
Iver Huitfeldt membantu menjaga lalu lintas laut komersial dari serangan Houthi ketika mereka meluncurkan kampanye dukungan untuk warga Palestina setelah serangan Israel di Gaza. Baik awak kapal maupun kapal tidak terluka selama penempatan.
(Susi Susanti)