TASIKMALAYA - Kemacetan panjang terjadi di jalur Gentong, Tasikmalaya Minggu (14/4/2024). Adanya kemacetan itu pengemudi mobil memilih keluar dari kendaraannya untuk menghirup udara segar di jalur Gentong.
Bedasarkan Pantauan MNC Portal Indonesia di pos pengamanan Letter U Lingkar Gentong, terlihat pengendara mobil tidak menginjak pedal gasnya hingga 10 menit saat puncak arus balik mudik lebaran.
Seorang pemudik, Tarekat (50) mengaku sengaja keluar dari kendaraannya untuk beristirahat sejenak. Dia bersama keluarga melakukan perjalanan arus balik menuju Bandung dari Tasikmalaya.
"Iya keluar dulu untuk istirahat dulu kita nyari angin dulu aja lah," ujar Tarekat kepada MNC Portal Indonesia.
Menurut pengakuannya arus lalulintas pada momentum lebaran 2024 ini cukup padat jika dibandingkan tahun lalu. "Kalau tahun kemarin enggak terlalu. Sekarang lebih parah," katanya.
Diketahui jalur Gentong ini merupakan jalan alternatif yang biasa di lewati pengendara untuk menuju Bandung dari Tasikmalaya ataupun Jawa Tengah.
Polisi bahkan sudah memberlakukan tujuh kali one way untuk menguras kepadatan volume kendaraan di jalur Gentong hingga malam hari.
Agar tak terus mengalami lonjakan volume kendaraan, polisi juga telah mengalihkan pengendara yang dari Ciamis ke wilayah Singaparna. Atas pengalihan itu, kendaraan tak akan melintasi jalur Gentong, Tasikmalaya.
"Kalau dibanding dengan semalam ini terjadi peningkatan dan kita juga untuk mengalihkan arus khususnya yang dari Ciamis sudah kita arahkan untuk melewati Singaparna, sehingga tidak terjadi penumpukan di arah sisi utara Tasikmalaya," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono, di Letter U Lingkar Gentong kepada wartawan.
Dia menjelaskan alasan mengapa pasca diberlakukan skema one way, arus lalulintas di jalur Gentong kembali padat atau macet. Menurutnya lonjakan volume kendaraan pada malam ini mengalami peningkatan yang signifikan.
"Tentunya dari daerah bawah itu terjadi peningkatan tadi one way itu menggunakan lajur yang cukup luas, (setelah selesai one way) terjadi penyempitan (jalan) lagi, kembali seperti itu," ujarnya.
(Fakhrizal Fakhri )